JAKARTA, SUARADEWAN.com – Sejumlah teror yang terjadi belakangan ini merupakan peringatan keras atas bahaya terorisme di Indonesia. Teror-teror tersebut adalah sinyal perang dari kelompok negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Zainut Tauhid Sa’adi. Ia mengimbau seluruh element masyarakat dan aparat keamanan untuk tidak menganggap remeh, namun harus ditanggapi secara serius.
“Teror tersebut merupakan pernyataan ISIS yang akan berperang di Indonesia dan Malaysia,” sebut Zainut, Kamis (6/717).
Menurutnya, kewaspadaan perlu ditingkatkan terutama bagi aparat keamanan. Pasalnya, serangan teror ISIS bisa muncul kapan pun.
Ia menjelaskan, kelompok ISIS merupakan gerakan transnasional yang memiliki jaringan di berbagai negara, dengan jumlah pengikut yang tidak diketahui secara pasti.
ISIS, sebutnya memiliki pola rekrutmen yang sulit dideteksi karena melakannya secara sembunyi-sembunyi.
Selain itu, pengikut ISIS memiliki militansi dan loyalitas yang tinggi sehingga mereka tidak takut untuk mengorbankan nyawa mereka demi cita-cita perjuangan mereka yang mereka yakini.
“Sehingga dengan bekal doktrin dan ideologi tersebut mereka siap menyebarkan paham itu kepada orang lain, bahkan mereka rela mati untuk memperjuangkan cita-cita dan keyakinannya itu,” terangnya.
Sebelumya, ISIS menyampaikan ancaman perang terhadap Indonesia dan Malaysia melalui video yang beredar di media sosial beberapa waktu lalu.
Video yang berdurasi 2 menit 45 detik menayangkan sekelompok milisi tengah berdoa di tengah hutan. Para milisi tersebut berdoa sambil berdiri melingkari persenjataan mereka, beberapa di antaranya memegang bendera ISIS.
Dalam video tersebut, seorang pria berbicara dalam bahasa Melayu meminta milisi dan pendukung ISIS di Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Filipina bersatu mendukung ISIS. (dd)