JAKARTA, SUARADEWAN.com – Kim Jong-nam (45) meregang nyawa setelah diduga disuntik dengan racun oleh agen Korea Utara di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia, Senin, 13 Februari kemarin.
Ia diketahui hidup jauh dari sorotan publik dan banyak menghabiskan waktu di luar negeri, terutama Makau dan China. Jong-nam memang terkenal suka berhura-hura dan mempermalukan pemerintahan Korea Utara.
Menurut stasiun berita BBC, Kamis 16 Februari 217, pengerahan agen Korea Utara untuk menyerang sasaran-sasaran di luar negeri, bukan pertama kali terjadi. Berikut operasi intelijen ‘saudara kandung’ Korea Selatan ini yang sempat membuat geger:
Serangan ke ‘Rumah Biru’
Pada 17 Januari 1968, Unit Khusus 124 Korea Utara memasuki kawasan demilitarisasi (DMZ) dengan cara memotong pagar berduri. Sebanyak 31 pasukan komando dikirim untuk membunuh Presiden Korea Selatan, Jenderal Park Chung-Hee.
Empat hari kemudian mereka berhasil memasuki Istana Presiden atau biasa disebut Rumah Biru. Namun, sekitar 100 meter penyusupan mereka diketahui Polisi Korea Selatan.
Baku tembak pun berlangsung. Alhasil, 90 warga sipil Korea Selatan dan 29 pasukan komando Korea Utara tewas. Hanya dua yang selamat, di mana seorang berhasil melarikan diri ke Koreta Utara dan seorangnya lagi ditangkap.
Upaya Pembunuhan Presiden Park
Lagi-lagi, Park Chung-hee menjadi target utama Korea Utara. Adalah Mun Se-gwang, seorang warga Korea Selatan yang propemerintah Pyongyang yang tinggal di Jepang, berupaya membunuh ayah dari Presiden Korea Selatan terguling saat ini, Park Geun-hye.
Kejadian itu pada 15 Agustus 1974. Saat Park memberikan pidato, Mun melepas tembakan dengan menggunakan pistol yang dicurinya dari Kantor Polisi di Osaka, Jepang.
Namun, upayanya gagal dan saat berupaya melarikan diri ia melepas tembakan yang mengenai istri Park, Yuk Young-soo, yang kemudian meninggal dunia di rumah sakit.
Akhirnya, Mun dieksekusi hukuman gantung di penjara di ibu kota Seoul, empat bulan setelah ditangkap.