JAKARTA, SUARADEWAN.com – Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) menyampaikan harapannya terkait proses demokrasi yang beberapa waktu ke depan lagi akan terselenggara di Jakarta, yakni Pilkada DKI Jakarta putaran dua.
Sebagai proses demokrasi, menurutnya, Pilkada harus berjalan jujur, adil dan berintegritas.
“Untuk mencapai demokrasi yang jujur, adil dan berintegritas, perlu dibangun sinergisitas dan komitmen bersama dari semua elemen masyarakat,” terang Ketua Umum PB HMI Mulyadi P. Tamsir melalui Konferensi Pers PB HMI tentang Pilkada DKI Jakarta Putaran Dua, Sabtu (15/4/2017).
PB HMI menyadari bahwa Pilkada DKI Jakarta putaran dua yang mempertemukan antara pasangan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dengan Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno, berimplikasi pada besarnya sekat-sekat dan dikotomi antar kedua pendukung paslon.
Hal itu, menurutnya, berefek pada timbulnya berbagai macam konflik dalam masyarakat.
“Tingginya dinamika politik akhir-akhir ini jika tidak diantisipasi akan menimbulkan konflik horizontal dalam masyarakat yang dapat mengancam kesatuan dan persatuan bangsa,” lanjutnya.
Berangkat dari kesaran di atas, PB HMI secara lembaga menghimbau untuk bagaimana seluruh pihak wajib menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan, etika demokrasi dan semangat persatuan dalam menyambut kontestasi politik berupa Pilkada.
Lebih lanjut, guna menjaga dan mengawal proses demokrasi Pilkada DKI Jakarta putaran dua, setidaknya ada 4 (empat) poin yang PB HMI himbaukan kepada seluruh masyarakat, terutama masyarakat pemilih dari kalangan warga DKI Jakarta.
Kelima poin tersebut, di antaranya sebagai berikut:
- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta beserta seluruh jajaran pemerintahan, aparat kepolisian dan penyelenggara Pilkada (KPU dan Bawaslu) untuk tidak berpihak kepada salah satu pasangan calon, serta bertanggung jawab atas pelaksanaan demokrasi yang jujur, adil, aman, damai dan bermartabat.
- Menghimbau agar seluruh pasangan calon Kepala Daerah beserta seluruh pendukung untuk dapat menegakkan proses demokrasi berintegritas, jujur dan adil dengan berkompetisi secara sehat, stop money politic, tidak menggunakan atribut kampanye baik berupa kaos, baju dan atribut lain yang mengidentikkan pendukungan pasangan calon serta menghindarkan dari kecurangan yang dapat merusak nilai demokrasi Indonesia.
- Meminta kepada seluruh masyarakat DKI Jakarta untuk tidak menerima segala bentuk money politic yang dapat merugikan kepentingan masyarakat yang lebih besar, menggunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya, menentukan pilihan berdasarkan hati nurani dan visi-misi pasangan calon, serta mengawal suara yang telah diberikan sampai proses penghitungan berakhir. Tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin merusak proses demokrasi dan senantiasa menjaga ikatan tali silaturahim.
- Mengintruksikan kepada seluruh kader HMI se-DKI Jakarba, baik yang tergabung maupun tidak tergabung sebagai tim pemantau untuk dapat menggunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya, mengawal dan memantau pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta pada tanggal 19 April 2017 sebagai bentuk partisipasi dan tanggung jawab generasi muda dan iman intelektual.