JAKARTA, SUARADEWAN.com – Kelompok teroris ISIS mengakui bahwa aksi bom bunuh diri di halte Transjakarta Kampung Melayu di Jakarta Timur, Rabu (14/5) malam, adalah perbuatan mereka.
Pengakuan tersebut terungkap melalui pernyataan kelompok teroris itu dalam pemberitaan kantor berita resmi milik mereka, Amaq, pada Jumat (25/5).
“Eksekutor serangan terhadap polisi Indonesia di Jakarta adalah pejuang ISIS,” klaim mereka dalam tulisan tersebut.
Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Martinus Sitompul, pihaknya sudah menduga bahwa pelaku teror di Kampung Melayu adalah kelompok ISIS.
Pasalnya, hal itu terlihat dari barang bukti komponen bom yang ditemukan Polisi, yang ternyata hampir sama dengan yang digunakan dalam beberapa kasus teror bom sebelumnya.
“Kami memang sudah menduga bahwa mereka merupakan sel-sel dari jaringan yang berafiliasi dengan kelompok ISIS. Kami duga sebelumnya karena, pertama, bahan komponen, bahan peledaknya hampir sama dengan beberapa teror bom,” kata Martinus, Jumat (26/5).
Ditambahkan Martinus, hubungan pelaku teror Kampung Melayu dengan ISIS di Timur Tengah juga terlihat dari pola serangan mereka yang menyasar petugas kepolisian.
“Mereka, apabila ada serangan global, pasti mereka ingin juga mengaktualisasikan diri. Jadi mereka muncul,” tukas Martinus. (za/de)