JAKARTA, SUARADEWAN.com – Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafi’if Maarif mengibarat Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sebagai rongsokan dari peradaban negeri Arab.
Hal tersebut ia utarakan pasca bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (17/7/2017).
“Rongsokan peradaban Arab yang kalah. ISIS puncaknya,” kata ulama yang akrab disapa Buya Syafi’i ini.
Buya Syafi’i, yang juga merupakan anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Pancasila (UKP-PIP), menilai rongsokan tersebut justru terbeli di Indonesia. Karenanya, ia berharap agar masyarakat tidak mudah terjerumus dan terpenaruh oleh paham-paham radikal yang dibawanya masuk ke Indonesia.
“Orang-orang Indonesia yang muslim menganggap karena mereka mengerti bahasa Arab. Itu disangka mewakili agama. Ndak bisa. Ini rongsokan. Masa dibiarkan begini? Ya merusak di Filipina, merusak di mana-mana. Rongsokan peradaban Arab yang sedang jatuh, dibeli di Indonesia,” tandasnya kembali.
Guna meminimalisir ini, Buya Syafi’i menganjurkan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk memilih guru atau pemuka agam yang tidak berpikir radikal dan menyimpang.
“Ini untuk meredam pemicu macam-macam, yang pakai agama segala macam itu,” harapnya. (SD)
