JAKARTA, SUARADEWAN.com – Sebagai Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu terus berupaya menjaga dan merawat keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari segala bentuk ancamannya. Salah satu upayanya adalah usulan materi Bela Negara dalam kegiatan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) di perguruan tinggi.
Hal ini, kata Ryamizard, guna membangun perilaku cinta Tanah Air di kalangan mahasiswa yang memang akhir-akhir ini marak menjadi pusat penyebaran paham-paham anti-Pancasila.
“Perguruan tinggi tidak hanya berperan membentuk generasi yang berkualitas dalam hal intelektual, tetapi juga generasi yang mampu menjaga keutuhan dan kelangsungan hidup bangsa dan negara,” kata Ryamizard saat memberi pembekalan Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN) kepada Rektor dan Koordinator Kopertis di Kantor Kemenhan, Jakarta, Rabu (26/7/2017).
Tambah Menhan, perpaduan kegiatan Ospek dengan PKBN di perguruan tinggi ini merupakan langkah strategis guna meminimalisir aksi-aksi provokatif yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa. Bahwa mahasiswa tidak hanya diharapkan memahami lingkungan kampusnya, melainkan juga meningkatnya daya juang dan karakter kuat dalam menjaga NKRI.
“Saat ini, Ospek masih banyak diisi dengan materi-materi yang kurang memberikan dampak besar terhadap kehidupan mahasiswa ke depannya. Oleh karena itu, mental taat hukum, disiplin, dan rela berkorban kita masukkan agar kelak mereka ikut menjaga negara,” jelasnya.
Selain itu, ajaran untuk setia pada nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, serta kecintaan pada semboyan Bhinneka Tunggal Ika, juga akan dihadirkan dalam materi Bela Negara di Ospek mahasiswa.
“Berbekal nilai-nilai tersebut, para mahasiswa diharapkan mampu membentengi diri dari berbagai pengaruh yang berpotensi menjadi ancaman bagi dirinya, lingkungannya, hingga bangsanya. Dengan demikian, para intelektual muda juga akan menjadi ‘role model’ bagi generasi muda di Indonesia maupun dunia,” harapnya.
“Itulah sebabnya Bela Negara ini harus dilaksanakan setiap tahun bagi mahasiswa baru, dan tidak menutup kemungkinan juga diterapkan kepada mahasiswa secara keseluruhan,” tambah Menhan. (MS)