JAKARTA, SUARADEWAN.com – Kedua negara yakni Indonesia dan Republik Ceko memiliki banyak potensi untuk kerja sama yang bisa dijalin. Hal ini bisa dilihat saat parlemen kedua negara saat delegasi DPR RI memenuhi undangan dari parlemen Republik Ceko.
Perlu diketahui, Parlemen di Republik Ceko sendiri terbagi menjadi dua, yaitu Senat, yang merupakan majelis tinggi, dan Chamber of Deputies, yang merupakan majelis rendah. Delegasi DPR RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan disambut antusias oleh keduanya.
Setelah bertemu dengan Chamber of Deputies di Praha pada Selasa (21/2/2017), delegasi DPR melanjutkan pertemuan dengan Wakil Ketua Senat Republik Ceko Miluse Horska. Dubes RI untuk Republik Ceko Aulia Rahman juga ikut dalam pertemuan ini.
“Ceko adalah negara yang sangat strategis. Hubungan kedua negara sangat bagus dan sangat berkembang. Mulai pertanian, pendidikan dan kebudayaan, pariwisata. Harapan kami, ada peningkatan kerja sama perdagangan dan teknologi,” kata Taufik pada awal pertemuan.
Taufik menuturkan kerja sama yang baik di antara kedua negara tak lepas dari peran duta besar. Dubes Aulia Rahman sendiri sudah saling mengenal dengan Miluse Horska.
“Diplomasi parlemen dipermudah karena hubungan informal antara kedutaan dan parlemen sudah begitu hangat,” ucap Taufik.
Dalam kunjungan muhibah ke Ceko, Taufik Kurniawan didampingi oleh sembilan anggota DPR lintas fraksi. Mereka adalah Bowo Sidik Pangarso (Golkar), Alimin Abdullah (PAN), Desy Ratnasari (PAN), Primus Yustisio (PAN), Laila Istiana (PAN), Ahmad Riski Sadig (PAN), Yayuk Basuki (PAN), Jazuli Juwaini (PKS), dan Reni Marlinawati (PPP). Peserta delegasi kemudian dibagi dua tim untuk menghadiri pertemuan dengan Chamber of Deputies dan Senat.
Para anggota Dewan yang ikut dalam pertemuan lalu langsung menyampaikan pertanyaan kepada Horska. Salah satunya adalah Reni Marlinawati, yang merupakan anggota Komisi X DPR, yang membidangi pendidikan dan pariwisata.
“Kami berharap ada peningkatan kerja sama di bidang pendidikan untuk mahasiswa Ceko ke Indonesia dan mempermudah mahasiswa Indonesia ke Ceko,” ucap Reni.
Dia menuturkan, sebagai legislatif, Senat di Ceko punya peran untuk menyampaikan potensi kerja sama ini kepada pemerintah. Kepada para anggota DPR RI, Horska menjelaskan potensi kerja sama di bidang pendidikan mulai dijajaki.
“Kita sudah bahas dengan beberapa rektor universitas. Dia menyetujui mau ke Indonesia untuk membahas itu dengan universitas di Indonesia. Masih dalam proses,” ucap Horska.
Ada juga pembahasan tentang potensi kerja sama di bidang pariwisata. Saat ini turis dari Ceko sudah bebas visa ke Indonesia.
Dalam perbincangan, terungkap bahwa para anggota Senat dan keluarganya ternyata kerap kali berlibur ke Bali. Para anggota DPR RI kemudian meyakinkan bahwa pariwisata di Indonesia bukan hanya Bali.
“Di Indonesia banyak tempat yang begitu bagus. Ada Raja Ampat, ada juga Sumba Barat,” ungkap salah satu anggota delegasi, Alimin Abdullah.
Horska sepakat pariwisata adalah salah satu hal penting yang perlu dikembangkan. “Saya setuju bahwa pariwisata adalah salah satu cara edukasi,” jawabnya.
Di ujung pertemuan, Taufik dan Horska bertukar cendera mata. Taufik menuturkan hasil pertemuan dari Chamber of Deputies dan Senat Republik Ceko penting untuk ditindaklanjuti.
“Banyak yang dibicarakan dan perlu ditindaklanjuti terkait diplomasi parlemen, terutama berkaitan dengan perdagangan, perindustrian, persenjataan, masalah ketenagalistrikan yang terkenal sangat maju di Ceko,” tutur Taufik. (ET)