JAKARTA, SUARADEWAN.com – Presiden Joko Widodo menjelaskan pandangan tentang hubungan antara politik dan agama. Menurut Presiden, agama memiliki nilai-nilai spiritualitas dan pengabdian yang menjadi pondasi dalam berpolitik. Sebab, dalam pengambilan setiap kebijakan haruslah dilandaskan atas nilai-nilai kejujuran dan nilai-nilai moralitas yang ada dalam setiap agama.
Karena itulah menurut Presiden, antara politik dan agama harus beriringan dalam konteks yang benar.
“Itulah sambungnya politik dan agama,” tutur Presiden saat memberikan sambutan di Pondok Pesantren Kholifatulloh Singo Ludiro, Kecamatan Mojolasan, Kabupaten Sukoharjo beberapa waktu lalu.
Presiden mengingatkan, jangan sampai agama yang sejatinya memiliki ajaran yang mulia, malah dipaksa turun derajatnya hanya karena kepentingan politik dan ekonomi segelintir pihak.
“Jangan sampai agama dipolitisasi menjadi komoditas,” tukas Presiden.
Pernyataan tersebut disampaikan Presiden, sekaligus untuk mengklarifikasi pembelokan isu yang menyatakan bahwa dirinya menyerukan pemisahan antara agama dan politik.
“Jangan dibelokkan. Masak politik tidak boleh dihubungkan dengan agama,” tukasnya. (ZA)