SUARADEWAN.com – Menanggapi merebaknya pemberitaan kontaminasi flu burung yang kini terjadi lagi pada manusia, dokter hewan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), M Th Khrisdiana Putri, mengimbau agar tak khawatir dalam mengkonsumsi produk hewani dari unggas.
“Saat kita memasak daging dengan baik, mengolahnya dengan baik, jadi terutama pada saat dimasak, harus dimasak dengan matang, disampaikan tidak ada bahaya yang bisa menyertainya,” tutur Khrisdiana.
Khrisdiana mengatakan kewaspadaan diperlukan saat bersentuhan dengan unggas hidup, dan juga saat melakukan penyembelihan dan proses mencuci hingga memasaknya.
Khrisdiana juga mengatakan penularan flu burung dapat terjadi melalui kontak dengan feses atau cairan nasal unggas yang terkontaminasi virus.
“Avian influenza ini meski disebut zoonosis , ini bukan foodborne disease , jadi bukan penyakit tular-makanan,” kata Khrisdiana.
Meskipun begitu, Khrisdiana tetap menganjurkan pemilihan hewan yang sehat untuk dikonsumsi. Juga pemasakan daging hingga benar-benar matang. Dan untuk produk telur, ia mengimbau untuk mencuci bersih telur agar menghilangkan kotoran atau feses unggas yang menempel.
Khrisdiana juga mengatakan bahwa para peternak telah belajar dari masa merebaknya flu burung pada tahun 2003. Sehingga, mereka akan selalu waspada dan menyingkirkan segera unggas yang terlihat sakit dan memusnahkannya.
“Sehingga ini yang saya rasa menjadi jaminan kita bahwa apa yang beredar di pasar ini berasal dari hewan yang sehat. Jadi, jangan takut makan ayam dan juga telur,” imbau Khrisdiana lagi. ***