JAKARTA, SUARADEWAN.com – Yordania pernah menjadi salah satu pusat peradaban Islam pada awal sejarah Islam. Negara ini konon termasuk wilayah Syam karena kedekatannya dengan Damaskus.
Selama beberapa abad, Yordania merupakan saksi penting bagi jatuh bangunnya kejayaan Islam. Negara ini pernah menjadi saksi Perang Mu’tah pada masa Rasulullah SAW dan Perang Salib pada masa Dinasti Ayyubiyah. Yordania, yang sebelum kemerdekaannya masih bernama Transyordania. Sebuah negara yang aman dan ramah lingkungan.
Yordania adalah negeri yang diberkahi, di arah Selatan negara ini terletak kota Makkah Al-Mukarromah, tempat ibadah umat Islam yang paling tua dan suci di muka bumi. Dan juga tidak jauh dari Madinah Al-Munawwaroh, tempat dimana terdapat Masjid Nabawi dan makam Nabi Muhammad SAW. Yordania memang sarat dengan jejak Nabi dan para Sahabat.
Baca Juga: Ditetapkan sebagai Teroris, Muslimah Yordania Ini Masuk DPO FBI
Tak heran bila saat ini ditemukan bukti-bukti sejarah tersebut, di antaranya adalah makam para sahabat. Tak sedikit sahabat yang menghembuskan napas terakhir di wilayah Yordania. Makamnya pun masih bertahan sampai sekarang dan dikunjungi oleh peziarah. Berikut ini berapa makam sahabat di Yordania:
Muadz bin Jabal
Sahabat yang berasal dari golongan Anshar ini meninggal di Yordania pada 18 Hijriyah. Ia dimakamkan berdekatan dengan makam anaknya. Muadz yang wafat dalam usia 38 tahun ini merupakan salah satu sahabat Rasul yang terkenal sebagai qadi.
Ia pernah diutus ke Yaman untuk memperkenalkan Islam dan mengajarkan agama ini ke penduduk negara tersebut, hingga akhirnya ia mendapat misi untuk berdakwah di Syam.
Muadz berislam berkat dakwah Musaib bin Umair ketika berada di Madinah. Sejak itulah, ia belajar Islam secara mendalam lalu dikenal sebagai ulama. Hingga saat ini, makamnya tak pernah sepi dengan para peziarah.
Abdullah bin Rawahah
Sosok yang berasal dari golongan Nasrani sebelum berislam ini merupakan komandan perang ketiga yang ditunjuk oleh Rasul untuk memimpin tentara Islam pada Perang Mu’tah. Perang ini berlangsung di kawasan Syam, termasuk Yordania kini.
Sahabat yang dikenal pula dengan sebutan nama Abu Amra’ al-Ansari al-Khazraji al-Badri adalah sosok yang memiliki kepedulian tinggi dan kecintaan yang besar terhadap agama.
Ia beberapa kali tercatat terlibat peperangan besar. Bahkan, semangat berjihadnya menggelora. Ia sangat terpukul mendengar Ja’far bin Abi Thalib gugur dalam Perang Mu’tah.
Zaid bin Haritsah
Zaid yang merupakan anak angkat Rasulullah tersebut adalah komandan perang pertama yang ditunjuk oleh Rasulullah memimpin perang Mu’tah. Ia meninggal saat berusia 55 tahun. Kedudukannya dalam sejarah Islam sangat mulia.
Ia merupakan pemuda kedua setelah Ali bin Abi Thalib yang berikrar syahadat. Zaid kecil konon merupakan budak yang ditahan oleh Banu Qais dan akhirnya dijual di Makkah dan dibeli oleh Hakim bin Hizam.
Hakim lantas menghadiahkan Zaid untuk Khadijah, sebelum menikah dengan Rasulullah SAW. Zaid termasuk salah satu sahabat yang disebutkan kisahnya dalam Alquran surah al-Ahzab ayat 37 tentang kedudukan anak angkat menurut hukum Islam.
Disamping itu Yordania juga memliki tiga hal yang menarik dari negara ini yang perlu diketahui para wisatawan untuk datang berkunjung, yaitu karena negara ini bagai sebuah museum besar. Belasan ribu peninggalan sejarah penting dapat kita temukan, baik yang berhubungan dengan agama Islam maupun Kristen. Dan karena lokasinya yang strategis, Yordania juga sempat berada di bawah kendali kekaisaran-kekaisaran kuno seperti Yunani, Persia, Romawi, dan Bizantium.
Satu situs peninggalan yang wajib dikunjungi adalah Jerash, kota Romawi terbesar yang ada di luar Italia. Sisa-sisa dari masa kejayannnya masih terawat dengan baik hingga kini. Jerash hanya berjarak sekitar satu jam jalan darat dari ibukota Amman.
Petra, Kota tua yang masuk list sebagai salah satu Tujuh Keajaiban Dunia ini jadi salah satu magnet terbesar wisatawan mengunjungi Yordania. Petra ditetapkan sebagai UNESCO World Heritage pada tahun 1985, dan ada beberapa tempat lain di Yordania yang masuk ke dalam daftar ini:
Quseir Amra – Istana gurun atau tempat peristirahatan bagi para khalifah Umayyah, yang dibangun pada awal abad ke-8 dan masih terawat dengan baik.
Um er-Rasas (Kastrom Mefa’a) – Situs arkeologi yang merupakan kota dari abad ke-5 yang dimulai sebagai sebuah kamp militer Romawi
Situs Baptis Bethany (Al-Maghtas) – Terletak di tepi timur Sungai Yordan, sekitar sembilan kilometer sebelah utara Laut Mati, diyakini sebagai tempat pembaptisan Yesus Kristus.
Selain museum luar ruang yang tersebar di berbagai penjuru negara ini, Yordania juga terkenal sebagai negara yang punya banyak museum seru untuk dikunjungi bersama keluarga. Di King Husein National Park di ibukota Amman, kita bisa berkunjung ke The Children’s Museum yang dilengkapi perpustakaan dan planetarium, The Royal Automobile Museum – dengan koleksi mobil-mobilnya yang luar biasa yang dikumpulkan King Hussein Bin Talal semasa hidupnya. Ada lagi The Jordan Archaeological Museum, Jordan Museum of Popular Traditions, The Jordan National Gallery of Fine Arts, dan banyak lagi! (MIX)