JAKARTA, SUARADEWAN.com – Kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD), kelompok teroris yang berafiliasi dengan ISIS, diklaim menjadi dalang di balik aksi teor yag terjadi belakangan ini.
“Semua peristiwa (teror) sekarang dilakukan sel JAD, termasuk di Kampung Melayu dan Jalan Thamrin,” ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian, di Jakarta Pusat, Senin (19/6/17).
Pasca bom di Kampung Melayu beberapa waktu lalu, sebanyak 36 orang terduga teroris ditangkap oleh tim Densus Antiteror 88. Puluhan terduga teroris ini tidak hanya terkait dengan bom Kampung Melayu, tetapi ada juga yang merencanakan aksi teror di daerah lain.
Tito mengatakan JAD merupakan turunan dari kelompok radikal Al-Qaeda. Ia pun menjelaskan proses lahirnya kelompok JAD.
Sejak kematian petinggi Al-Qaeda, Osama bin Laden, kelompok mulai melemah. Pada perkembangan selanjutnya, para simpatisan Al-Qaeda kemudian muncul lagi dengan nama ISIS yang saat ini dipimpin oleh Al Baghdadi.
Saat ini ISIS memiliki sel-sel yang tersebar di sejumlah wilayah di dunia, termasuk Indonesia. “Suporter utamanya Tauhid Wal Jihad, yang dipimpin Aman Abdurrahman, karena ideologi sama takfir dan berubah nama menjadi JAD semenjak 2013,” terang Tito.
Aksi teranyar yang dilakukan ISIS di Indonesia adalah bom bunug diri di Kampung Melayu pada 24 Mei 2017 lalu yang menewaskan sejumlah anggota polisi. (dd)