SUARADEWAN.com — Karbala adalah pelajaran bagi kita untuk tidak tunduk dan tanggung jawab. Karbala adalah pelajaran bagi kita dalam mendukung kaum tertindas.
Karbala memiliki pelajaran tentang pentingnya iman dan ideologi dalam menghadapi keinginan material. Sebab apa pun tidak dapat berlanjut tanpa keyakinan pada legitimasinya.
Di antara pelajaran Karbala adalah pentingnya merujuk kepada Allah dalam semua perbuatan. Di antara pelajaran Karbala adalah memanfaatkan semua alat media yang tersedia.
Di antara pelajaran Karbala adalah menjaga kesucian. Di antara pelajaran Karbala adalah pentingnya keragaman dalam kelompok mana pun karena pertempuran membutuhkan pria, wanita, pemuda, orang tua, pelajar, ulama.
Di antara pelajaran Karbala adalah kemauan untuk berkorban dengan segala sesuatu demi mencapai tujuan.
Salah satu pelajaran dari Karbala adalah asketisme dalam hidup dan kemuliaannya. Salah satu pelajaran dari Karbala adalah berlomba-lomba dalam pergi ke medan perang.
Salah satu pelajaran dari Karbala adalah altruisme seperti yang dilakukan Aba Al-Fadel Al-Abbas, menolak minum air sebelum membawanya ke kemah.
Karbala adalah pelajaran tentang kedisiplinan, budi pekerti dan akhlak yang luhur.
Salah satu pelajaran Karbala bagi para pemimpin adalah merekalah yang pertama berkorban dengan mengirimkan orang-orang yang paling disayangi ke medan perang, seperti halnya Imam Husain mengutus Ali Akbar.
Karbala adalah pelajaran dalam kedermawanan. Di Karbala, setelah sang suami terbunuh, sang istri mengirim putranya untuk berperang dengan Imam Husein.
Salah satu pelajaran dari Karbala adalah kemantapan pendirian sebagai penyebab utama kegigihan mereka. Di antara pelajaran Karbala adalah ketenangan, keyakinan, kepastian dan kekuatan.
Salah satu hikmah dari Karbala adalah menjalankan kewajiban hingga nafas terakhir. Ini adalah pelajaran dalam kesabaran dan toleransi terhadap malapetaka dan duka.
Sekjen Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah
(tafsir hikmah)
