JAKARTA, SUARADEWAN.com – Wacana tentang kembalinya keluarga Cendana ke kancah politik nasional membuat sejumlah netizen angkat bicara. Ada yang menolaknya, ada pula yang menerimanya. Bahkan ada juga yang terkesan biasa-biasa saja.
Hal itu terungkap ketika salah satu media/stasiun televisi mengajukan pertanyaan soal apa dan bagaimana pendapat netizen terkait dengan fenomena tersebut. Wacana tentang ini pun bergulir dengan tagar #DuaArah.
“Nggak setuju, paling ujungnya korup lagi,” tutur pemilik akun Twiiter @ahmikopong1.
Senada dengannya, sejumlah netizen lain menyoal ini dalam kerangka praktik korupsi yang seolah sudah identik dengan ciri pemerintahan keluarga Cendana di zaman Orde Baru.
“Neo Orba yang mungkin akan lebih korup dan bengis menghantui negeri ini,” timpal @otegoohp76.
“Gak sudi!!! Kembalikan saja dahulu hasil korupsi dan minta maaf sama keluarga yang orang-orangnya hilang entah kemana,” sambung @dagadgetboi.
Penolakan itu pun kian melebar ke persoalan penculikan sejumlah aktivis di zaman Orba.
“Saya takut ada culik-culikan lagi. Udahlah, masa 32 tahun nggak cukup?” tulis @albertisii_77.
Meski demikian, ada pula yang menyatakan kesepakatannya mengingat hak setiap warga dalam berpolitik dijamin dalam konstitusi negara.
“Berpolitik hak semua WNI, kecuali dilarang oleh pengadilan. Penting itu adab, kalo gunakan isu SARA, pembodohan saja,” terang @Rrsanusi.
“Semua WN, masyarakat, golongan, mempunyai hak berpolitik. Pilihan/dukungan terserah masing-masing kita,” lanjut @solomoen.
“Baguslah biar politik semakin memanas,” timpal @riskeyharahap.
Selain itu, netizen lain tampak memberi respon secara bijak.
“Itu mimpi mereka, tapi saya rasa rakyat tidak ingin mewujudkan mimpi itu,” tandas @Adhisti11 yakin.
“Gak masalah kalo semua itu untuk kebaikan dan kesejahteraan rakyat, tapi kalo korup lagi sikap abis, miskinkan,” tegas @BudiSutyarso. (ms)
COMMENTS