JAKARTA, SUARADEWAN.com – Dirjen Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Semuel Abrijani Pangerapan, menegaskan bahwa tidak ada toleransi bagi para pengacau di negeri ini, terutama bagi para penenang ideologi bangsa Pancasila, UU 1945, dan NKRI.
Hal tersebut ia sampaikan dalam salah satu wawancaranya di Jakarta, Senin (7/8/2017). Bahwa di media sosial, menurutnya, tren radikalisme sangat mengkhawatirkan.
“Mengenai yang bertentangan dengan dasar negara, kita tidak akan toleransi. Propaganda untuk memisahkan diri dari NKRI, kita tidak akan toleransi. Kita sudah sepakat kalau kita NKRI dan berdasar pada UUD dan Pancasila,” ujarnya.
Karena itu, lanjut Semuel, ketika ada pihak yang mencoba berlaku seperti itu, maka pilihan tak lain adalah tindakan tegas sesuai hukum yang berlaku.
“Ini kan sudah propaganda. Kalau ada propaganda, itu harus ditangkal walau sekecil apa pun. Begitu ada yang mengancam dan bisa mengancam keselamatan negara, kita perlu ambil tindakan,” tegasnya.
Adapun tindakan yang akan diambil oleh Kemenkominfo terkait propagadan merusak di media sosial, pihaknya akan mengadakan pengajuan kepada pemilik platform. Dan platform itu sendiri sudah ada aturan untuk menangkal konten negatif.
“Internet itu kan lingkungan kita, jadi lingkungan harus dijaga. Ada aturan standar yang harus dijaga di konten-konten tersebut,” lanjut Semuel.
Akan tetapi, karena platform berlakunya multinasional, imbuh Semuel, maka harus ada konten-konten yang memang secara perundangan tidak diperbolehkan.
“Mereka juga harus perhatikan hal tersebut (aturan perundangan),” jelasnya.
Meski berpotensi akan dinilai represif, tetapi menurut Kemenkominfo, pemerintah tidak boleh lemah. Semuel pun menegaskan bahwa harus kuat dan mesti mengambil tindakan apap pun demi kesatuan dan keutuhan bangsa.
“Siapa pun di masyarakat, negara jamin kerahasiaan dan pemanfaatan teknologi oleh mereka, tapi tidak ada ruang bagi mereka yang ingin mengacaukan bangsa ini. Kalau bicara positif, silakan, tapi tidak ada ruang bagi mereka yang memanfaatkan teknologi untuk kacaukan negara ini,” pungkasnya tegas.