
BANDUNG, SUARADEWAN.com – Perilaku radikal yang merusak atau biasa disebut dengan radikalisme, penyebab kemunculannya adalah karena faktor ekonomi.
Menurut Menko Bidang Kemaritiman RI, Luhut Binsar Panjaitan, kemiskinan adalah akar dari radikalisme. Salah satu contohnya adalah kejadian teror bom panci yang terjadi belum lama ini di Kelurahan Arjuna, Cicendo, Bandung.
“Masalah radikalisme itu karena kemiskinan. Itu, teroris yang bom di Bandung kemarin, itu orang miskin,” kata Luhut saat mengisi Kuliah Umum di ITB, Rabu (1/3/2017).
Untuk mengatasi hal itu, kata Luhut, Pemerintah sudah mengalokasikan dana sebesar Rp. 500 triliun untuk realisasi program pengentasan kemiskinan.
“Pemerintah sudah mengucurkan dan besar, hasilnya sekarang ada peningkatan akses pendidikan dan kesehatan. Kami juga tidak ingin ada anak yang tak sekolah,” katanya.
Saat ini Pemerintah juga sedang menggalakkan pembangunan infrastruktur demi menunjang perekonomian masyarakat, yang secara bertahap diharapkan bisa merata di seluruh wilayah Indonesia di kemudian hari.
“Pembangunan infrastruktur sekarang ada di mana-mana. Salah satu pergerakan ekonomi akibat pembangunan infrastruktur bisa dilihat di NTT,” jelas Luhut. (ZA)