Berita duka datang dari rombongan aksi #DipasungSemen2. Salah seorang “Kartini Kendeng” gugur dalam perjuangannya melawan pembangunan dan pengoperasian pabrik semen milik PT Semen Indonesia di pegunungan Kendeng.
Namanya Patmi. Almarhumah dinyatakan meninggal dunia saat perjalanan menuju Rumah Sakit St. Corulus. Ia meninggal secara mendadak sekitar pukul 02.55 WIB dengan dugaan terkena serangan janatung.
Tentu, wafatnya “Kartini Kendeng” ini membawa duka mendalam bagi para rombongan aksi, yakni para pendukung penolakan pabrik semen, terkhusus keluarga yang ditinggalkannya.
“Selamat jalan Ibu Patmi, Kartini Kendeng. Terima kasih teleh mengajarkan pada kami cara berjuang dengan ikhlas, tanpa paksaan,” tutur LBH Jakarta dalam akun Twitter resminya @LBH_Jakarta.
Hal juga senada disampaikan pemilik akun @elsamnews.
“Turut berduka cita atas gugurnya Kartini Kendeng, Ibu Patmi. Semoga kepergian beliau memperluas solidaritas perjuangan ini,” harapnya dengan duka.
Seperti diketahui, Ibu Patmi sebelumnya melalukan gerakan perlawanan dengan aksi mencor kaki di depan Istana Merdeka. Aksi ini sekaligus menjadi bentuk kekecewaan terhadap pemerintah Indonesia, terutama kepada Pemerintah Daerah Jawa Tengah yang dinilai telah mempermain-mainkankan hukum.
Selaku pimpinan, Ganjar Pranowo dinilai tidak becus dalam mengelola pemerintahan, yang justru terlihat tidak memperdulikan putusan Mahkamah Agung RI yang telah membatalkan izin operasi pabrik semen lantaran mengganggu usaha warga untuk mendapat keadilan atau membiarkan berlangsungnya gangguan dari pihak lain.
Meski demikian, kepergian Ibu Patmi tetap tak meyurutkan semangat terhadap penolakan pabrik semen di pegunungan Kendeng.
“Kepergian Bu Patmi tak akan menyurutkan langkah perjuangan #tolakpabriksemen justru melipat-gandakan semangat perjuangan ini,” lanjut @LBH_Jakarta.
Tentu kita berharap peristiwa tersebut tidak terjadi untuk kedua kalinya. Hal ini pun dinyatakan oleh akun twiter @BeritaPKBJateng.
“Innalillahi, semoga ini yang terakhir dalam perjuangan menjaga kelestarian alam,” pungkasnya.
Adapun harapan besar dari para peserta aksi, semoga Presiden Jokowi dapat mengambil sikap tegas atas peristiwa tersebut, sebagaimana harapan masyarakat Kendeng yang ikut dalam aksi perlawanan itu.
“Turut berduka atas meninggalnya ibu Patmi, Perempuan Kendeng yang berjuang menuntut haknya. Pak @Jokowi beri mereka keadilan!” tegas @bentarabumi. (ms)