JAKARTA, SUARADEWAN.com – Ketua Pansus RUU Pemilu DPR Lukman Edy merasa geram atas anggapan beberapa kalangan yang menyebut penundaan uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test (FnP) komisioner KPU dan Bawaslu terkait dengan kunjungan kerja pansus ke Jerman dan Meksiko beberapa waktu lalu.
Ia bahkan menuding sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sengaja menggoreng isu ini untuk menyudutkan posisi DPR.
“Karena ada LSM yang suka menebar fitnah, menghubung-hubungkan dengan kemarahannya ketika Pansus kunker ke luar negeri, sehingga isunya digoreng sedemikian rupa padahal tidak seperti itu adanya. Kami ada bukti rapat LSM-LSM itu untuk menggoreng dan memfitnah DPR,” terangnya di Jakarta, Minggu (26/3/17).
Lukman menjelaskan, penundaan FnP sudah digulirkan sejak awal tahun ini. Dan penundaan tersebut bukanlah kewenangan dari Pansus RRU melainkan kewenangan Komisi II.
“Wacana dan permintaan penundaan sudah jauh hari ada sebelum terbentuknya pansus RUU Pemilu,”imbuhnya. (DD)
