JAKARTA, SUARADEWAN.com – Dugaan keterlibatan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (Setnov) dalam kasus korupsi e-KTP akan menimbulkan citra buruk di dalam masyarakat.
Elektabilitas Partai berlambang pohon Beringin diprediksi akan merosot drastis pada pemilu 2019 jika Setnov tetap dipertahankan sebagai ketua umum.
Hal tesebut dikemukakan oleh Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman. Menurutnya, internal Partai Golkar harus mengambil sikap tegas terhadap ketua umumnya yang saat ini tersandung kasus korupsi. Jika tidak nasib Golkar di masa depan akan terpuruk.
“Akan terpuruk nasibnya. Mestinya Golkar harus melakukan bersih-bersih yaitu DPP atau Mahkamah Partai bersidang untuk membuat sistem Setnov non aktif untuk fokus hadapi kasus hukumnya dan menunjuk ketua harian menjalankan fungsi Ketum,” sebutnya, Rabu (15/3/17).
Bonyamin mengatakan, beberapa opsi bisa ditempuh oleh Partai Golkar dalam menyikapi status Setnov, termasuk melalui mekanisme Munaslub. Namun yang terpenting, lanjutnya, partai itu bisa segera lepas dari sandera kasus korupsi yang melilit ketua umumnya.
“Terserah Golkar akan menempuh mekanisme apapun termasuk Munaslub bukan hal yang tabu. Yang penting Golkar jangan tersandera oleh seseorang yang akan berdampak buruk,” pungkasnya. (DD)
