KH. Ma’ruf Amin Mendapatkan Anugerah Penghargaan sebagai Mantan Rais ‘Aam PBNU

SUARADEWAN.com – Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin anugerah penghargaan sebagai mantan Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) NU di TMII, Jakarta.

Ia menjabat sebagai Rais ‘Aam PBNU ke-10, periode 2015-2020. Namun mengundurkan diri sebelum akhir masa jabatannya selesai. Hal itu disampaikan dalam rapat pleno PBNU di kantor PBNU, Sabtu, 22 September 2018. Kemudian jabatan itu digantikan oleh wakilnya, KH. Miftahul Akhyar.

“Saya mengucapkan terima kasih telah diberikan penghargaan sebagai mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama,” tulisnya di akun facebook-nya, Rabu (1/2/23).

KH. Ma’ruf menyampaikan bahwa dirinya tidak pantas menyandang kedudukan itu, karena menurutnya, jabatan Rais ‘Aam bukan sekadar jabatan struktural, lebih dari itu, adalah sebuah maqam/kedudukan bagi orang yang memiliki kriteria tepat.

“Jabatan Rais Aam bukan sekadar lembaga struktural tertinggi di NU, tetapi Rais Aam merupakan maqam/kedudukan yang bisa diduduki oleh orang yang memiliiki kualifikasi dan kriteria tepat. Dan saya sebenarnya merasa bukan shohibul maqam,” ujarnya.

Bahkan ia menyampaikan, dirinya menjabat sebagai Rais ‘Aam karena darurat saja.

“Pemilihan saya sebagai Rais Aam sendiri saya nisbahkan sebagai Rais Aam dhoruri, artinya Rais Aam yang darurat saja ketika dipilih di Muktamar NU di Surabaya,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x90