JAKARTA, SUARADEWAN.com – Melalui Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) Khusus Dosen Muda Tingkat Nasional, Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor berupaya mengikat komitmen dosen-dosen muda se-Indonesia untuk senantiasa menebar paham Islam yang moderat sekaligus upaya menangkal aksi terorisme yang kini marak terjadi di Indonesia.
Dalam kegiatan tersebut, ratusan dosen muda dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang jadi pesertanya pun siap untuk berkomitmen demikian. Mereka bertekda melawan aksi-aksi terorisme dengan cara aktif menebarkan Islam yang moderat, Islam rahmatan lil alamin.
Menurut Rektor IAIN Tulungagung Maftukhin, kegiatan semacam ini dinilai tepat karena membahas isu-isu kebangsaan terkini. Bahwa moderasi Islam, baginya, merupakan ciri utama Islam Indonesia dan itu telah dijaga serta diimplementasikan dengan baik oleh GP Ansor.
“Gerakan Pemuda Ansor adalah representasi Islam Nusantara dari komunitas muda dan itu telah telah diwariskan oleh Wali Songo dan ulama Nusantara,” tutur Maftukhin saat menghadiri PKL Khusus Dosen Muda Tingkat Nasional, Sabtu (1/4/2017).
Selain itu, Maftukhin mengungkapkan, dengan bergabungnya dosen muda dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia tidak hanya tepat, tetapi juga menjadi sebuah keharusan dalam rangka melakukan diseminasi Islam yang rahmatan lilalamin.
“Dosen-dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), seperti UIN, IAIN dan STAIN menjadi pewaris yang syah atas tumbuhnya Islam yang mampu berdialektika dengan budaya lokal, tidak bertentangan,” imbuh Maftukhin.
PKL Khusus Dosen Muda Tingkat Nasional ini sendiri berlangsung dari tanggal 30 Maret – 2 April 2017 di kampus IAIN Tulungagung, Jawa Timur. Setidaknya sekitar 136 dosen muda dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia hadir dan terlibat di dalamnya. Mereka berasal dari berbagai disiplin ilmu, seperti Teknologi Informasi, Teknik Sipil, Teknik Mesin, Ekonomi, Hubungan Internasional, Ilmu-Ilmu Sosial Humaniora, terutama Islamic Studies. (ms)