CIREBON, SUARADEWAN.com – Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) pertama kalinya diadakan di Pesantren Kebon Jambu, Babakan, Cirebon, Jawa Barat pada 25 – 27 April 2017.
Ketua Panitia Pengarah (Steering Committe) KUPI, Dra. Hj. Badriyah Fayumi, Lc. MA, menuturkan, tujuan dari kongres ini selain untuk memberikan kontribusi dalam isu kebangsaan dan kemanusiaan, juga agar eksistensi ulama perempuan dihargai dan diakui.
“Diantara tujuan kongres ini adalah bagaimana ulama perempuan tidak hanya memberikan kontribusinya untuk isu kebangsaan dan kemanusiaan, tetapi eksistensinya dihargai dan diakui,” kata Badriah yang merupakan Wakil Ketua Pengurus Pusat Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (PPLKNU) ini, Selasa (25/4).
Selain itu, mantan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ini juga menyampaikan harapannya agar kongres tersebut bisa memberikan kontribusi untuk kemajuan para perempuan dalam pencapaian sila kedua Pancasila.
“Kongres ini diharapkan memberikan kontribusi untuk kemajuan para perempuan dalam pencapaian kemanusiaan yang adil dan beradab,” tuturnya.
Menurut Badriyah, yang dimaksud dengan ulama perempuan adalah mereka yang memiliki perhatian pada perspektif untuk kesetaraan perempuan dalam memajukan peradaban Islam dan penguatan civil society. (ZA/mi)