Mahmud Alkatiri: Nasib Buruh, Loyalitas Harga Mati, Happy May Day

JAKARTA, SUARADEWAN.com — Tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Internasional dan ditetapkan menjadi hari libur nasional. Hari buruh ini juga disebut sebagai “May Day” alias awal dari dimulainya bulan mei sebagai tanda pergantian musim semi atau musim panas di beberapa negara. Ini tradisi perayaan hari buruh di berbagai negara.

Peringatan hari buruh tahun 2023 kali ini di berbagai tempat dilakukan dengan beberapa aksi turun ke jalan untuk bersilaturahmi dengan pekerja lain, menyuarakan aspirasi, hingga bernyanyi bersama lagu tentang Hari Buruh.

Fungsionaris PB HMI Mahmud Alkatiri menyebutkan bahwa Serikat buruh merupakan salah satu organisasi yang punya peran penting dalam pergerakan kemerdekan, olehnya menurutnya peringatan hari buruh harus menjadi refleksi terhadap kondisi perkembangan zaman yang dimana kondisi buruh yang begitu memperihatinkan dimana pekerjaan yang tidak sesuai dengan upah yang mereka terima.

“Di Indonesia, khususnya jelang dan setelah proklamasi kemerdekaan tahun 1945, serikat buruh menjadi organisasi sosial yang penting karena keterlibatan mereka di dalam perjuangan kemerdekaan dan mempertahankannya. Ini mendorong lahirnya berbagai undang-undang dan peraturan yang amat melindungi buruh justeru ketika Indonesia belum sepenuhnya merdeka, seperti UU No. 33/1947 tentang Kecelakaan Kerja yang merupakan undang-undang pertama hasil karya pemerintah Indonesia, disusul dengan UU No. 12/1948 tentang Kerja yang berisi berbagai ketentuan yang amat maju pada masanya untuk perlindungan buruh, seperti waktu kerja delapan jam sehari, hak cuti haid bagi buruh perempuan dan lain-lain,” ungkapnya di Jakarta (1/05/23).

Sehingga menurutnya dalam hal ini pemerintah harus bersikap dalam mengambil kebijakan yang mesti berpihak kepada buruh, mulai dari pengaturan jam kerja, upah kerja dan lain-lain yang melindungi segenap nasib buruh di negeri ini.

“Semestinya hal ini sudah menjadi prioritas yang perlu dipertimbangan pemerintah dalam upaya meningkat kesejahteraan buruh itu sendiri. Belum lagi persoalan tenaga asing yang mendominasi di negara kita ini sehingga kita seperti menjadi turis negeri sendiri, dimana asing lebih menjadi prioritas untuk pekerja dari pada anak negeri sendiri,” jelasnya.

Kondisi-kondisi yang tersebut diatas menurutnya merupakan pemicu dari banyaknya pengangguran yang merajalela di tanah ibu pertiwi ini. Belum lagi beberapa perusahan yang melakukan PHK besar-besaran terhadap buruh dan pekerja.

“Pada peringatan Hari Buruh Tahun ini, saya sebagai bagian yang mendukung perjuangan kesejahteraan buruh khususnya di tanah air menyampaikan selamat hari buruh internasional, Happy May Day,” Pungkasnya. (ed)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x90