SUARADEWAN.com – Peraih Nobel Perdamaian termuda, Malala Yousafzai, Gadis berusia 19 tahun Asal Pakistan secara resmi akan didaulat menjadi Duta Bidang Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Yousafzai dijadwalkan bertemu dan dilantik secara resmi oleh Sekjen PBB Antonio Guterres pada Senin (10/4).
Hal itu terkonfirmasi secara resmi oleh juru bicara PBB Stephane Dujarric Jumat (7/4). Stephane mengatakan Yousafzai akan memusatkan perhatian untuk mempromosikan pendidikan anak perempuan di seluruh dunia.
“Sekarang sebagai utusan perdamaian termuda PBB, Yousafzai dapat melakukan hal-hal yang sama atau lebih besar daripada yang pernah ia lakukan untuk menolong dan menciptakan perdamaian di dunia,” ujar Guterres.
Utusan perdamaian lainnya ialah aktor Michael Douglas dan Leonardo DiCaprio, ahli primata Jane Goodall, serta musisi Daniel Barenboim dan Yo-Yo Ma.
Malala Yousafzai sebagai Aktivis pendidikan mulai dikenal banyak kalangan ketika Taliban menembaknya di bagian kepala pada tahun2012. Yousafzai ditembak di atas bus sekolah yang ia tumpangi dengan alasan telah melanggar aturan dengan mengampanyekan pendidikan bagi anak perempuan yang ditentang kelompok tersebut.
Enggan menyerah dengan usahanya meski berbahaya, Yousafzai kembali melanjutkan aksinya ketika mulai pulih. Usahanya tersebut kemudian diapresiasi dunia lewat Nobel Perdamaian pada 2014.
“Meski menghadapi bahaya besar, Yousafzai tetap menunjukkan komitmen yang tidak tergoyahkan untuk memperjuangkan hak perempuan, anak perempuan, dan semua orang,” ujar Guterres seperti dilansir dari The-star.co, kemarin.
Kegigihannya dalam memperjuangkan pendidikan bagi anak perempuan telah menyebar ke berbagai penjuru dunia. Tidak hanya di negaranya, tetapi juga banyak negera lain yang memiliki permasalahan sejenis dengan yang dihadapi Yousafzai.
Yousafzai yang mendapatkan perawatan di Inggris saat ini telah mengikuti pendidikan di sana. Tidak hanya itu, ia juga telah mendirikan yayasan bernama Malala Fund yang bekerja untuk membantu membuat proyek pendidikan bagi anak perempuan di negara-negara berkembang. Mengawali perannya sebagai utusan perdamaian, Yousafzai juga telah beberapa kali mengunjungi pengungsi di negara-negara berkonflik, seperti Rwanda dan Kenya, pada Juli lalu untuk menyoroti penderitaan yang dialami anak-anak perempuan pengungsi dari Burundi dan Somalia. Ia menyuarakan dan membawa bantuan bagi pengungsi anak perempuan di wilayah-wilayah tersebut.
Pidato di parlemen
Setelah penobatan sebagai utusan perdamaian, pada Rabu (12/4) Yousafzai akan berpidato di hadapan parlemen Kanada sekaligus menerima anugerah sebagai warga kehormatan Kanada yang seharusnya dia terima pada 2014 lalu.
Menurut Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Yousafzai akan menjadi orang termuda yang berpidato di parlemen Kanada. Pada kesempatan itu, Yousafzai akan berpidato tentang pemberdayaan perempuan lewat pendidikan. Gelar warga kehormatan Kanada itu hanya dimiliki enam orang. Yousafzai salah satunya. (SD)