Media Asing: Kekalahan Ahok adalah Kemenangan Umat Islam Konservatif Indonesia

JAKARTA, SUARADEWAN.com – Pilkada DKI Jakarta memang menjadi pergunjingan luas di berbagai media, tidak saja di dalam negeri tetapi di luar negeri akibat sentiment agama dan etnis. Media asing arus utama pun turut menjadikan pelaksanaan pilkada DKI Jakarta sebagai sorotan pemberitaan.

Kebanyakan media asing menilai Pilkada Jakarta sebagai ujian bagi demokrasi dan pluralism Indonesia, sebagaimana The Guardian edisi Februari 2017 menuliskan artikel bertajuk “Battle for Indonesias largest city: all you need to know about elections in Jakarta”.

Kantor Berita Reuters, pada Rabu menulis, “Pilkada Jakarta merupakan ujian bagi demokrasi dan toleransi beragama di Indonesia. Dan sebagai pusat pemerintah dan bisnis, ajang Pilkada juga menjadi barometer untuk pemilihan presiden 2019”.

Sementara situs berita The New York Times mengulas pilkada Jakarta dengan artikel berjudul, “Election in Indonesias Capital Could Test Ethnic and Religious Tolerance”.

Hasil Pilkada DKI Jakarta yang memenangkan pasangan Anies-Sandi pun diartikulasikan dalam terminologi atau diksi yang dikaitkan dengan masalah agama dan ras oleh sejumlah media asing arus utama.

The New York Times

The New York Times

The New York Times menuliskan Ahok kalah “dalam pertarungan sengit yang secara luas dipandang sebagai ujian toleransi agama dan etnis.”

Menurut para analis, Ahok sulit bangkit dari kerusakan yang dilakukan “kelompok-kelompok radikal yang menggunakan agama sebagai senjata politik, meskipun peraturan pemerintah puluhan tahun melarang cara seperti itu,” demikian media AS tersebut.

“Hal itu menunjukkan kepada saya bahwa kelompok radikal semakin mengakar di masyarakat, khususnya di daerah perkotaan,” demikian NYT mengutip salah satu pengamat di Indonesia.

NYT menambahkan,  “Kekalahan Basuki akan semakin memberanikan kelompok-kelompok garis keras untuk memberikan tekanan lebih lanjut di Jakarta dan pemerintah pusat untuk mewujudkan agenda ultrakonservatif, yang meliputi pelembagaan hukum Islam dan melarang penjualan alkohol.”

Anies oleh para pendukungnya “disebut gubernur ‘anak pribumi’ dan berjanji menyelesaikan masalah ibu kota,” kata NYT. Ia juga mengatakan, “perjalanan kita masih panjang.”

Menurut NYT, Anies secara pribadi tidak langsung menyerang soal agama dan etnis Basuki, tapi “ia bertemu dengan para pemimpin garis keras selama kampanye dan tur ke masjid-masjid.”

Next

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x90