DEPOK, SUARADEWAN.com – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan menolak tegas usulan yang disinyalir datang dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy. Usul tersebut terkait dengan penghapusan pendidikan agama dan Pancasila di sekolah-sekolah.
Menurut Zulkifli, baik pendidikan agama maupun Pancasila, keduanya justru harus ditambah demi masa depan bangsa.
“Pendidikan agama tidak boleh dihapuskan. Jangan jauhkan generasi muda kita dari nilai-nilai agama. Pendidikan agama justru sebaiknya ditambah,” ujarnya saat memberi sosialisasi empat pilar MPR RI kepada Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) di SD Islam Terpadu Rahmaniah, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Selasa (20/6/2017).
Hal itu juga Zulkifli sampaikan terkait pendidikan Pancasila.
“Sekarang orang hapus pelajaran Pancasila, moral Pancasila. Semua terkait nilai-nilai dihilangkan, kita disuruh tarung bebas seperti di hutan belantara. Ini namanya bukan jalan mundur, tapi jalan kehancuran,” jelasnya.
Baik pendidikan agama maupun Pancasila, lanjut Zulkifli, ini dibutuhkan untuk meredam arus globalisasi. Baginya, era ini harus dihadapi dengan memperkuat nilai nilai luhur.
“Karenanya, penting untuk menghadirkan kembali pendidikan agama juga Pancasila di sekolah dan di kampus,” tambahnya.
Terlebih mengingat situasi saat ini di mana segala sesuatu dinilai dengan uang. Memilih pemimpin dengan uang, ketokohan dinilai dengan uang dan ukuran lainnya.
”Dengan pendidikan agama dan Pancasila, kita kembalikan lagi integritas, kejujuran, intelektualitas dan rekam jejak sebagai tolok ukur dalam memilih pemimpin,” pungkasnya.
Sebelumnya, muncul berita yang menyebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi, akan menghapus pendidikan agama dan Pancasila. Namun, berita itu langsung diluruskan Kemendikbud yang menyatakan kedua pendidikan luhur ini justru akan ditambah melalui kegiatan ekstrakulikuler. (ms/te/tr/re)