Menjelang Aksi Besar 20 Mei, Presiden Mengajak Seluruh Organ Ke Istana

JAKARTA, SUARADEWAN.com – Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada tanggal 20 Mei tampaknya direspon dengan gagah gempita oleh sejumlah aktifis dari kalangan mahasiswa. Menurut kabar, dari  sejumlah organisasi extra kampus seperti, HMI, KAMMI, PMII, IMM akan menurunkan ribuan massanya didepan Istana, dan  bahkan di seluruh Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Joko Widodo  (Jokowi) meresponnya dengan berusaha memanggil ketua-ketua umum dari berbagai organ tersebut ke Istana. Disinyalir, pertemuan tersebut untuk “meredam” rencana aksi besar-besaran yang akan dilaksanakan pada 20 Mei 2015.

Pertemuan yang terjadi pada pukul 17.00 WIB, Senin (18/5). Ketua Umum Pengurus Besar HMI, M Arief Rosyid Hasan, mengatakan, agenda itu merupakan tindak lanjut dari pertemuan pihaknya dengan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) beberapa waktu lalu. Saat itu, mereka ingin menyampaikan langsung beberapa tuntutan kepada Jokowi.

“Sepertinya itu follow-up dari pertemuan dengan Wantimpres, yang ingin diadakan pertemuan antara semua elemen, ingin menyampaikan langsung ke Jokowi,” ucap Arief, di Jakarta, Senin (18/5).

Meski begitu, Arief memastikan bahwa pertemuan tersebut tak akan mengubah rencana aksi 20 Mei. Pasalnya, mereka tidak ingin independensi yang ada hilang karena satu pertemuan itu. “Kami baru tadi konpers, minta semua kader se-Nusantara untuk tidak terpengaruh, tetap aksi. Tidak mengubah, sudah ditegasin bahwa independensi tidak bakalan hilang hanya dengan duduk bareng Jokowi,” tegasnya

Sekitar 2 jam kemudian, belasan mahasiswa dari sejumlah universitas juga datang ke kompleks istana kepresidenan. Mereka datang ke Istana untuk berdiskusi langsung dengan Presiden Jokowi. Melalui pantauan, belasan mahasiswa ini tiba di Istana Negara sekitar pukul 19.00 WIB, Senin (18/5). Mereka adalah mahasiswa dari UI, Trisakti, UGM, ITS hingga Telkom University.

Beberapa dari mereka ada yang sudah mengenakan jaket almamater saat datang ke Istana. “Sebenarnya banyak yang diundang, tapi karena undangannya yang mendadak, yang bisa hanya segini,” kata Andi Aulia dari BEM UI.

Andi mengaku tidak ada bahasan khusus saat berdiskusi dengan Jokowi. Namun berbagai keluh kesah mereka selama ini, akan disampaikan ke Jokowi. “Agendanya diskusi langsung, yang jelas soal kerakyatan,” tandasnya. (SD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x90