Mentan: Tak Ada Alasan Importir Naikkan Harga Bawang

JAKARTA, SUARADEWAN.com – Kementerian Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menetapkan harga jual maksimal bawang putih seharga Rp 38 ribu. Jika jelang ramadhan harga melonjak naik, ini akan dilacak.

“Kalau ada yang menjual di atas Rp 38 ribu, kami lacak importirnya. Kami sudah sepakat dengan Menteri Perdagangan untuk cabut izinnya,” kata Amran di Bandung, Selasa (16/5/2017).

Hal ini dikecam setelah beberapa daerah diketahui menaikkan harga bawang putih mencapai Rp 40 ribu (di atas batas maksimal). Berkenaan dengan itu, Amran mengaku akan melibatkan Satuan Penugasan (Satgas) untuk memantau di pasar-pasar.

“Nanti Satgasnya turun. Itu nggak masuk akal, masak barang impor naik harganya, yang lokal bawang merah kan rendah, cabe, beras (rendah), masak yang impor tinggi, berarti ada yang mainkan,” imbuhnya.

Menurutnya, jelang ramadan ini dijadikan sebagai momen untuk menaikkan harga kebutuhan pangan. Ia mencontohkan peristiwa-peristiwa sebelumnya. Saat lonjakan harga cabe rawit, Satgas menemukan ada permainan oleh 4 distributor cabe di Jakarta.

“Kalau ada yang coba-coba menaikkan harga bawang putih, kami koordinasi dengan Satgas, pasti ditindak,” tegas Amran.

Jelang ramadan tahun ini, lanjut Amran, pemerintah telah menyediakan pasokan bawang putih sebanyak 9.000 ton untuk menekan kenaikan harga. Pemerintah belajar dari pengalaman tahun kemarin, ketika jelang ramadan harga bergejolak. Tetapi sekarang tidak kekurangan stok, tidak ada alasan bagi pedagang untuk menaikkan harga.

“Kami persiapkan 9.000 ton. Harga bahan pangan menjelang ramadan masih relatif stabil. Ingat tidak tahun lalu, 2 bulan sebelum puasa harga bergejolak,” tuturnya.

“Tidak ada alasan harga naik. Kami apresiasi pada Menteri Perdagangan yang luar biasa bergerak cepat ke lapangan, dan beliau mengecek tiap hari,” timpalnya.

Amran menghimbau kepada seluruh pedagang agar tidak memainkan harga. Apalagi di bulan suci ramadan, orang berniat ibadah bisa menjadi terganggu akibat kenaikan harga bahan pangan.

“Ada kenaikan harga, ada Satgas Pangan, pasti ditindak. Kami minta pada saudaraku pedagang kecil, menengah dan besar. Tolong jangan mengganggu orang yang mau beribadah di bulan suci ramadan. Jangan mengganggu mereka karena tidak ada alasan harga naik, karena stok kita lebih dari cukup,” pungkasnya. (ms/te/de)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x90