JAKARTA, SUARADEWAN.com – Meski sebagai negara demokrasi, Indonesia memiliki kekayaan pemikiran tentang konsep negara agama. Walaupun tak bisa dipungkiri Islam di Indonesia merupakan agama yang mayoritas di negeri ini.
Dalam keterangan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan bahwa kepentingan bernegara itu sebenarnya selaras dengan kepentingan agama. Apalagi dalam urusan politik, ia menjelaskan bahwa kehidupan sehari-sehari kita itu tidak bisa lepas dari agama.
“Silakan saja bahkan dalam kalangan tertentu dianjurkan, hanya pesan saya, gunakan agama untuk tujuan positif,” terang Lukman, Selasa (21/3/2017) dalam kunjungan di kota Bau- Bau, Sulawesi Tenggara.
Menteri Lukman juga sangat menghimbau agar masyarakat tidak menggunakan agama untuk menuduh atau menfitnah seseorang sehingga bisa menimbulkan konflik yang tidak diinginkan. Menurutnya, agama tidak boleh mendeskriminasikan satu golongan tertentu.
“Bukan menggunakan agama justru saling menafikan antara yang satu dengan yang lain. Jangan gunakan agama untuk praktik-praktik diskriminasi,” tambahnya.
Selain itu, politisi PPP ini juga berharap agar masyarakat melihat agama sebagai penyatu bangsa. Agama mestinya saling menguatkan dan mengerjakan hal-hal yang positif. Dengan pemahaman pluralisme saat ini, semoga kita bisa menyatukan keberagaman ini sebagai kekayaan bangsa indonesia.
“Bukan justru yang malah sebaliknya, jangan gunakan agama untuk saling berkonfrontasi antara yang satu dengan yang lainnya,” ucap Lukman. (aw)
