JAKARTA, SUARADEWAN.com – Pendakwah kondang kelahiran India Dr. Zakir Naik kembali mendapat kritikan dari muslim moderat Malaysia atau G25. Pasalnya, kehadiran Zakir di Negara itu menjadi kekhawatiran menyusul intoleransi di tengah keharmonisan keberagamaan.
“Kami percaya pada kebebasan berbicara. Namun, bila diizinkan untuk mendukung orang tertentu dan menolak pendapat orang lain yang memiliki pandangan berbeda, ini bukanlah kebebasan yang sehat bagi masyarakat multi budaya kita,” demikian pernyataan kelompok muslim moderat Malaysia, Rabu (10/5/2017).
G25 mengaku pihaknya menghormati hak demokrasi Zakir Naik untuk menyampaikan pendapatnya kepada khalayak umum. Tetapi, hal ini menjadi mengusik karena dalam dakwahannya, Zakir mengekspresikan tentang Islam dan membandingkan agama-agama lain dengan mengutip dari berbagai kitab.
Tentu, pandangan seperti ini rentan menimbulkan kebencian oleh kalangan yang terkesampingkan. Baik itu muslim maupun non muslim.
Pernyataan organisasi ini dilayangkan untuk memprotes kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri Malaysia yang telah memberikan hak tinggal permanen atau PR Zakir Naik.
“Sikap Zakir Naik terhadap agama lain dapat menyebabkan kerugian sosial yang serius di negara multi rasial dan sekuler seperti Malaysia. Kami mengecam pemberian status penduduk tetap dari Kementerian Dalam Negeri tanpa diketahui publik apakah ia telah memenuhi kriteria dan kualifikasi yang ketat untuk kelayakan yang berlaku bagi orang lain,” tegas G25.
Pernyataan sikap oleh organisasi muslim moderat Malaysia ini sudah dipublikasikan di berbagai media utama Malaysia, di antaranya Malaysian Mail Online, Free Malaysia Today dan The Malaysia Insight.
Belakangan, diketahui pendakwah Zakir Naik telah dilarang melakukan khotbah di beberapa negara, yakni Inggris, Singapura, India dan Pakistan, karena dianggap ekstrim dan intoleran terhadap kebebasan beragama.
Organisasi muslim moderat atau G25 merupakan organisasi yang berkomitmen mengupayakan kehidupan yang adil, demokratis, damai, toleran, harmonis, moderat dan progresif multi rasial, multi kultural, serta multi agama Malaysia dengan berpedoman pada ajaran Islam Wassatiyah dan Maqasid Syariah. (ms/te)