JAKARTA, SAURADEWAN.com – Sempat viral di media WhatsApp nama-nama sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang disebut terlibat dalam pertempuran di kota Marawi, Fillipina, antara pasukan keamanan dengan militan ISIS Fillipina.
Sejumlah nama WNI itu dikatakan menjadi bagian dari kelompok ISIS yang menyerang kota Marawi karena menolak penangkapan pemimpin ISIS Fillipina, Isnilon Hapilon, oleh pihak keamanan negara tersebut.
Namun menurut Direktur Perlindungan WNI dan BHI (PWNI-BHI) Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal, informasi yang beredar di WA tersebut dipastikan tidak benar alias hoax.
“Tidak benar. Nama-nama itu sebagian besar adalah nama anggota Jamaah Tabligh yang khuruj (dakwah keliling) di Marawi. Keberadaan mereka di sana dari awal diketahui aparat keamanan setempat karena pengurus masjid Abu Bakar As-Siddiq memberitahukannya secara tertulis kepada pihak kepolisian. Jamaah tabligh ini adalah kelompok dakwah yang tidak ada kaitannya dengan IS (Islamic State),” kata Iqbal.
Sebelumnya, Jaksa Agung Jose Calida di kota Davao mengatakan, para teroris yang menyerang dan menguasai kota Marawi tidak hanya berasal dari Filipina, melainkan juga berasal dari negara-negara tetangga.
“Terdapat warga Malaysia, Indonesia, dan Singapura serta orang asing lainnya yang bergabung dengan kelompok Maute yang menyerang kota Marawi,” kata Jose. (za/tr)