JAKARTA, SUARADEWAN.com – Massa Aksi Simpatik 55 terus memadati di masjid Istiqlal Jakarta, siang tadi. Setelah melaksanakan sholat Jum’at mereka pun kembali berkumpul dan melakukan orasi bela islam di daerah sekitar Gambir, Jakarta Pusat, Jum’at (5/5).
Namun, ada pandangan yang sangat tidak menyenangkan. Beberapa orang tua yang entah dari mana asalnya turut serta mengajak anaknya untuk mengikuti aksi tersebut. Anak yang masih berumur dibawah 5 tahun ini, diajak berdemonstrasi dengan ujaran-ujaran yang penuh kebencian.
Anak balita yang kemudian diketahui bernama Izrul (3) dan Zian (4) ini tentu saja masih berwajah polos untuk ikut hal-hal yang tidak semestinya. Aksi yang di mana, para oratornya hanya meneriakkan kalimat “Takbir” namun di sisi lain juga meneriakkan “bunuh,”, “penjarakan”.
Tak hanya itu, di kepala dua bocah ingusan ini terlilit ikatan kepala yang bertuliskan kalimat “lailahaillallah” dan bendera yang bertuliskan Syahadat Nabi.
“Mereka berdua sengaja saya ajak buat belajar, gimana buat berjuang demi anaknya,” kata orang tua Izrul dan Zian kepada wartawan, Jumat (5/5).
Dua bocah ini hanyalah sepenggal sorotan kamera yang didapatkan oleh suaradewan.com. Masih banyak lagi bocah yang lain dilakukan sama oleh orangtuanya. Anak balita ini, diajarkan berjuang membela agamanya dikarenakan tuntutan kepada Ahok yang dinilai berat sebelah oleh Majelis Hakim.
Saat berita ini diterbitkan, massa Aksi Simpatik 55 sudah mulai bergerak menuju gedung MA, tampak polisi telah memblokade gerbang utama MA yang berada tidak jauh dari putaran Monas. (aw)