Pacu Revolusi Wirausaha Kalangan Muda, Begini Strategi Ketua PB HMI

JAKARTA, SUARADEWAN.com – Kejumudan dalam berwirausaha memang menjadi satu persoalan krusial bagi kita bangsa Indonesia. Karena satu dan lain hal, sebagai bangsa yang sedang membangun, Indonesia memang wajib untuk mendongrak perekonomiannya. Dan satu-satunya jalan adalah dengan melalui peningkatan kewirausahaan.

Menurut Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Bidang Kewirausahan dan Pengembangan Profesi, Riyanto Ismail, masalah yang kita hadapai saat ini adalah kurangnya minat masyarakat untuk menjadi wirausaha serta minimnya warga negara kita yang memilih menjadi wirusahawan.

“Tentu ini sangat ironis jika dibanding dengan bangsa-bangsa maju lainnya, seperti Singapura, Cina dan Amerika Serikat, mengingat Indonesia punya jumlah penduduk yang sangat besar. Potensi ini yang cukup menjadi peluang untuk Indonesia mampu bersaing di pasar konsumen produk pribumi,” tandas Riyanto saat ditemui di kawasan cikini (22/3/17)

Tapi sayang, sesal Rianto, potensi tersebut belum mampu kita olah sedemikian rupa. Kita belum mampu mengubah kondisi bangsa menjadi bangsa yang memiliki pencapaian kemajuan ekonomi tertinggi di jagad raya ini, sebagaimana bangsa-bangsa besar di mana para pengusaha ataupun kelompok wirausahawannya dijadikan modal dalam membangun perekonomian bangsanya.

“Mengetahui hal itu, tak ada alasan untuk kita tidak belajar dan mengilhami perjuangan mereka (bangsa-bangsa) yang telah berhasil membuat revolusi wirausaha. Bahwa dari revolusi yang dilakukan, mereka akhirnya dapat menjadikan pendapatan nasional mereka meningkat dan membuat kondisi ekonominya kuat secara merata. Hal inilah yang belum kita lakukan,” terang Rianto menegaskan.

Sejumlah Strategi

Untuk menjadi wirausaha atau enterpreneur, lanjut Riyanto, setidaknya ada beberapa strategi yang harus kita canangkan dalam hal ini. Strategi tersebut berupa keterampilan interest.

“Keterampilan inilah yang nanti akan membawa kita berhasil menjadi seorang wirausaha yang sekaligus dapat mengubah kondisi bangsa kita ke depan,” yakinnya mengawali.

Pertama, menurut Rianto, kepercayaan diri perlu dibangun sebagai modal awal untuk menjadi seorang wirausaha.

“Percaya diri dalam artian gabungan antara sikap dan keyakinan individu dalam melaksanakan dan merealisasikan suatu pekerjaan,” tandasnya.

Ya, keikhlasan bekerja dan kepercayaan diri manusia adalah suatu sifat internal manusia. Individu yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi akan menjadi pengusaha yang tidak akan pernah dihinggapi oleh keragu-raguan dalam mengambil sebuah keputusan dan kesimpulan langkah dan tindakan.

“Sikap inilah yang nanti akan membuatnya tidak terpengaruh oleh lingkungan yang terkadang menghujatnya ketika mengambil resiko dan langkah yang telah ia tetapkan,” imbuhnya.

Ia menambahkan bahwa keyakinan dan keberanian seorang wirausahawan dalam menghadapi tantangan dan mengambil resiko tidak pernah lepas dari kepercayaan diri seseorang.

“Semakin seseorang memiliki kepercayaan diri yang tinggi, semakin ia yakin dan berani menghadapi tantangan dan rintangan. Sebaliknya, yang tidak memiliki kepercayaan diri, akan terombang-ambing oleh lingkungan yang selalu merasuki hal-hal yang dapat menjadikan langkah menuju sukses terhalang,” tegas Riyanto.

Guna memperjelas hal itu, Riyanto mengutip David J. Swartz yang mengatakan bahwa untuk membangun kekuatan dan keyakinan seseorang, ia harus melakukan pedoman untuk menghasilkan dan memperkuat keyakinan diri.

“Pikirkan keberhasilan, jangan pikirkan kegagalan; terus menerus mengingat sesuatu yang lebih baik; keyakinan tinggi,” kutipnya.

Next

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x90