RUSIA, SUARADEWAN.com – Di tengah kelesuan ekonomi dan ketegangan dengan Barat terkait konflik di Ukraina dan Suriah, Partai Rusia Bersatu yang didukung Presiden Vladimir Putin meraih kemenangan mayoritas dalam pemilihan parlemen yang berlangsung pada tanggal 18 September 2016. Partai tersebut meraih 54,2% suara yang berarti akan mendapat 343 kursi dari total 450 kursi di parlemen atau Duma, selebihnya akan diisi Partai Komunis dan partai nasionalis LDPR, masing-masing meraih 13% lebih suara sementara Rusia Adil hanya mendapat 6%.
Hasil pemilihan meningkatkan mayoritas Partai Rusia Bersatu di parlemen karena mereka hanya meraih 49% suara dalam pemlihan parlemen tahun 2011, Perolehan yang akan menambah jumlah kursi partai pimpinan Perdana Menteri, Dmitry Medvedev, dari 238 kursi menjadi 343 kursi.

Putin mengatakan bahwa kemenangan itu menunjukkan jika pemilih masih mempercayai kepemimpinannya meskipun ekonomi Rusia mengalami perlambatan. Kondisi ini diperparah oleh sanksi yang dijatuhkan oleh Barat akibat krisis di Ukraina.
“Kami dapat mengatakan dengan pasti bahwa partai telah mencapai hasil yang sangat baik yaitu menang,” kata Putin di markas Partai Rusia Bersatu di mana ia tiba bersama dengan sekutunya, Dmitry Medvedev, yang juga perdana menteri dan pemimpin partai seperti dikutip dari Reuters, Senin (19/8/2016).
Ada beberapa laporan penyimpangan dalam pemungutan suara. Beberapa wartawan Reuters di satu tempat pemungutan suara di Mordovia menyaksikan yang sudah memberikan hak suara kembali lagi untuk menggunakan hak pilih kemudian, tingkat partisipasi pemilihpun tercatat hanya sekitar 47 persen, turun jauh dari pemilihan umum parlemen sebelumnya yang mencapai 60 persen, para pemilih tampaknya lebih apatis sehingga tidak datang untuk memberikan suara. (AL)