JAKARTA, SUARADEWAN.com – Sebanyak 22 orang terduga teroris ditangkap oleh tim Densus Antiteror 88 sejak bom Kampung Melayu meledak pada 24 Mei 2017 lalu. Puluhan terduga teroris ini semuanya adalah anggota jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dari berbagai provinsi di Indonesia.
Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan penangkapan tersebut sebagai upaya pencegahan aksi terorisme kembali terjadi.
“Totalnya ada sampai saat ini ada 22 yang ditangkap. Ini akan digali lebih dalam. Yang penting kita bisa lakukan untuk mencegah terjadinya bom bunuh diri,” ungkap Kombes Martinus, Kamis (8/6/17) kemarin di Jakarta.
Martnus menyebut, saat ini kelompok JAD dan jaringannya menargetkan polisi sebagai sasaran terornya. “Teror mereka menyerang kepolisian,” sebut Martinus.
Ke-22 terduga teroris ditangkap, jelas Martinus agar aparat dapat menggali informasi soal pergerakan kelompok mereka, termasuk keterlibatan dalam bom yang meledak di Kampung Melayu.
“Ini kita butuhkan informasi. Di antaranya melakukan upaya penindakan dan penangkapan terhadap mereka yang dapat dikategorikan memiliki hubungan. Karena itu, kita lakukan penindakan,” ujarnya.
Seperti diketahui, aksi bom bunuh diri yang terjadi di Kampung Melayu memang menjadikan polisi sebagai target utama. Dalam serangang tersebut, tida polisi menjadi korban jiwa setelah terkena ledakan bom. (dd)