Hankam  

Peneliti LIPI : Peristiwa Marawi Bisa Terjadi di Indonesia

JAKARTA, SUARADEWAN.com – Masyarakat Marawi Fillipina hingga kini masih menelan penderitaan akibat gempuran pasukan teroris ISIS di daerah tersebut. Ratusan ribu warga setempat terpaksa harus meninggalkan rumah dan kampung halamannya jika ingin selamat.

Hingga kini diketahui ratusan orang sudah meregang nyawa akibat konflik yang berkobar sejak Mei 2017 itu, baik dari warga sipil, Militer, maupun pihak ISIS.

Peneliti Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI) Amin Mudzakkir menuturkan, Indonesia selama ini dikenal sebagai negara dengan masyarakat Islam yang moderat dan memiliki toleransi tinggi. Namun hal itu sepertinya mulai terkikis akibat aksi intolerasi yang mulai sering muncul di berbagai daerah di tanah air.

“Soal Islam di Indonesia sebagai Islam moderat dipertanyakan,” kata Amin Mudzakkir dalam diskusi GP Ansor di Jakarta Pusat, Jumat (4/8).

Menurutnya, pasca reformasi corak Islam di Nusantara semakin beragam. Variasi cap seperti Islam radikal juga muncul. Karena itu pemuka agama Islam di Indonesia tidak bisa mengatakan bahwa Indonesia saat ini baik-baik saja. Apalagi jika dikaitkan dengan isu perkembangan sel terorisme di Asia Tenggara yang sudah sampai di Marawi Fillipina.

Menurut Amin, Pemerintah memang harus mengambil langkah tegas mengatisipasi aksi intoleransi, sebab hal itu adalah salah satu bibit pemecah-belah bangsa. Ia mengapresiasi langkah Pemerintah menerbitkan Perppu Nomor 2 Tahun 2017 tentang Ormas untuk mengantisipasi organisasi intoleran.

“Antisipasi untuk itu harus segera dilakukan, peristiwa Marawi bisa saja terjadi di sini,” tukas Amin.

Amin berharap Perppu ormas itu bisa berjalan efektif untuk menekan intoleransi dan menjauhkan paham-paham anti Pancasila. Ia melihat penerbitan Perppu itu merupakan sinyal bahwa Pemerintah memang berkomitmen untuk menyelesaikan intoleransi. (za/me)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x90