JAKARTA, SUARADEWAN.com — Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk mengemukakan penerapan scientific politic merupakan kunci bagi Partai Golkar dalam memenangkan calon pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun ini.
“(Scientific politic) Itu menjadi hal yang niscaya dalam konteks politik modern. Kalau bahasa, winning the mind and heart of the people. Memenangkan pikiran dan perasaan pemilih,” ujar Hamdi dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat (11/12) malam.
Menurut Hamdi, politisi dan partai politik di negara maju sekalipun menggunakan konsultan dalam membangun konsep pemenangan hati, pikiran dan perasaan masyarakat. Awalnya, kata dia, yang dilakukan, yakni menghitung peluang dengan melakukan survei terhadap isu-isu yang tengah berkembang di masyarakat.

“Survei itu tiga saja; popularitas, kesukaan, elektabilitas, baru diatur strategi. Kalau itu tidak dilakukan, terus ada satu kandidat melakukan ya tingkat kemenangannya lebih besar,” katanya.
Ia juga membeberkan beberapa “resep” kemenangan, yakni pertama, pastikan calonnya memiliki popularitas, tingkat kesukaan dan elektabilitas.
“Tahap berikutnya ‘marketing’ politik tadi itu menentukan. Ketiga, tentu kerja gerilyawan partai. Kombinasi ketiga itu yang penting,” ujarnya.
Sebelumnya, Partai Golkar memantapkan diri sebagai partai yang meraih kemenangan paling banyak dalam Pilkada 2020. Sebab, kandidat yang diusung memenangi 165 daerah dari 270 daerah yang melaksanakan pilkada.