Perwira Muda TNI-Polri Dilantik di Istana, Tanda TNI-Polri Semakin Solid

JAKARTA, SUARADEWAN.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengukuhkan 728 perwira TNI-Polri di Istana Presiden, Jakarta, Selasa (25/07). Dalam sambutannya, presiden mengucapkan selamat kepada para perwira muda ini dan memberikan motivasi terkait tantangan yang akan datang.

‎”Inilah awal perjalanan saudara menjadi perwira yang setia, mengabdi pada bangsa dan negara, serta kepada seluruh rakyat Indo‎nesia,” kata Jokowi dalam sambutannya, di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (25/7).

Kepada 728 Perwira ini, Presiden berharap agar generasi ini mampu beradaptasi dengan tantangan global dan terus melakukan perbaruan demi kemajuan institusinya masing-masing.

“Tantangan yang sifatnya multi-dimensi, yang tidak boleh kita biarkan. Jika kita ingin tetap menjaga keutuhan NKRI, jika kita ingin menjaga keselamatan seluruh rakyat Indonesia,” lanjutnya.

Selain tantangan global yang tak bisa dihindari lagi, maka dalam pandangan mantan Gubernur Jakarta ini, sinergitas antara Polri dan TNI sangatlah penting demi menjaga keutuhan bangsa. Kepada kedua institusi ini, Jokowi berharap tantangan global dapat memaju etos kerja anak bangsa.

“Hilangkan ego sektoral. Tingkatkan jiwa korsa serta soliditas dan solidaritas TNI dan Polri,” pungkasnya.

Adapun menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian, pelantikan perwira remaja TNI-Polri oleh Presiden di Istana adalah hal yang pertama kali dilakukan. Ia pun merasa, TNI-Polri jelas semakin solid bersinergis menegakkan kedaulatan bangsa.

“Jadi mereka nanti dan kebersamaan ini nah ini harus dibawa terus sampai tugas selalu bersama antara TNI dan Polri‎,” kata Tito di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (25/7).

Hal yang sama disampaikan juga oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Menurutnya, pelantikan perwira TNI-POlri di Istana adalah simbol akan sebuah tanggung jawab yang besar terhadap negara dan kepala negara.

Jenderal Gatot juga mengatakan bahwa ini adalah pengalaman pertama sebuah pelantikan perwira muda TNI-Polri di Istana Negara. “Saya terenyuh karena 30 tahun lalu saya berdiri di situ‎,” pungkasnya. (aw/ko)