JAKARTA, SUARADEWAN.com – Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto, menceritakan pengalamannya kertika menghadiri Reuni Akbar Alumni Pondok Pesantren Futuhiyyah, Mranggen, Demak, Minggu (30/7) lalu.
Menurut Wiranto, dalam forum itu ia menemukan fakta bahwa para ulama terus melakukan konsolidasi dan memberikan pencerahan kepada masyarakat soal empat konsensus bernegara Indonesia, yakni Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika.
“Mereka mencoba melakukan konsolidasi dan mereka betul-betul, katakanlah memberikan pencerahan kepada masyarakat. Bahwa NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika itu konsesus nasional,” kata Wiranto di kantornya, Jakarta, Senin (31/7).
Para ulama mendukung langkah pemerintah untuk mengambil tindakan tegas terhadap pihak manapun yang yang dinilai mengancam dan menggangu empat konsensus nasional itu.
“Mereka memberikan dukungan kepada Pemerintah yang ingin membubarkan organisasi apa pun, ormas, LSM yang mengarah kepada penyimpangan empat konsensus itu,” tukasnya.
Dalam kesempatan itu kalangan pesantren juga menegaskan penolakannya atas kelompok teror ISIS maupun pihak lain yang menggunakan simbol-simbil Islam untuk melakukan teror.
“Bagaimana cara ormas Islam dalam mempertahankan konsensus nasional untuk menghadapi rongrongan ISIS. Menggunakan simbol-simbol islam untuk melakukan terorisme itu, sangat-sangat tidak didukung,” tandasnya. (za/le)