JAKARTA, SUARADEWAN.com – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengklaim bahwa warga DKI Jakarta menginginkan gubernur baru. Hal tersebut disampaikan dalam pidato singkatnya bertajuk “Jakarta Terbelah vs Jakarta Bersatu”.
“Saya membaca aneka riset lembaga survei. Umumnya, lembaga survei mengabarkan kemenangan Anies-Sandi. Bukan kemenangan itu benar yang menggugah saya, tapi saya menangkap pesan yang lebih dalam adanya kerinduan warga Jakarta untuk perubahan; adanya harapan warga Jakarta untuk punya gubernur baru,” tandasnya.
Jelas, klaim Prabowo tersebut tak lain merupakan pernyataan yang berusaha menggiring opini publik. Hanya karena pasangan calon usungannya, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, menang atas paslon petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat menurut hasil yang dirilis oleh berbagai lembaga survei, Probowo kemudian seolah menetapkan bahwa kemenangan Anies-Sandi ini adalah kemenangan mutlak.
Berbahayanya lagi, karena jika Anies-Sandi sampai tidak meraih sebagaimana hasil dari rilis survei yang dimaksud, ada kesan dari Prabowo bahwa hal tersebut bersumber dari kecurangan dalam proses demokrasi.
“Kecurangan menjadi musuh kita bersama. Kita tak ingin curang. Namun kita juga tak rela, kita juga tak sudi, jika kita dicurangi,” ujarnya.
Untuk itu, tambah Prabowo, warga Jakarta harus senantiasa memperhatikan dan melaporkan jika mendapati atau mengetahui adanya kecurangan, terutama dalam proses demokrasi seperti Pilkada.
Sebelumnya, rekaman video yang berdurasi 2 menit 15 detik tersebut menghimbau kepada seluruh warga Jakarta untuk mengakhiri Jakarta yang gaduh. Prabowo mengajak warga untuk menyudahi Jakarta yang terbelah.
Dari paparannya, jelas terlihat bahwa ada figur atau kelompok yang dituding melakukan kegaduhan dan perpecahan di luar figur usungannya dan kelompoknya. Tentu ini berbahaya, apalagi sampai mengeksplisitkan dan tertuju kepada salah satu orang (Ahok) yang diklaim sebagai biang dari semua itu.
“Kita semua jenuh dengan Jakarta yang gaduh. Kita semua bosan dengan Jakarta yang terbelah. Kita kecewa karena ini semua terjadi hanya karena ulah satu orang saja,” klaim Prabowo.
Ya, semua warga Jakarta memang menghendaki Jakarta yang bersatu sebagaimana Prabowo ujarkan. Bahwa kemakmuran memerlukan Jakarta yang stabil.