JAKARTA, SUADEWAN.com – Penyerangan Mapolres Banyumas, Jawa Tengah disinyalir terkait dengan teroris Tuban yang sebelumnya ditembak mati Densus 88 beberapa waktu lalu.
Kepala Polisi RI (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan, pola serangan yang digunakan pelaku sama persis dengan yang digunakan oleh teroris Tuban, yakni menyerang polisi.
“Kemungkinan (terkait Tuban) ya. Sekarang kita dalami. Nanti kalau sudah pasti, dari saksi dan tersangka (Banyumas) akan diekspos,” ujar Tito , Selasa (11/4/17).
Penyerang Mapolres Tuban yang dilakukan seoraang pria bernama Mohammad Ibnu Dar (22) yang beralamat di Desa Karangaren, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, pada Selasa (11/4/17), kemunkinan adalah aksi balasan.
“Kita duga juga ada hubungan, sebab ada instruksi serangan balasan kepada kepolisian,” Pungkas kapolri.
Dalam satu bulan terakhir, setidaknya terjadi dua kali aksi teror yang menyasar anggota keplisian. Pada pada Jumat (7/4/17), Densus 88 menangkap tiga terduga teroris di lamongan. Ketiganya berniat menyerang Mapolres Lamongan dengan senjata api.
Kemudian, Pada pada Sabtu (8/4/17), sekolompok orang bersenjata menembaki polisi lalu lintas dari dalam mobil di Jenu, Kabupaten Tuban, Semarang, Jawa Tengah. Enam pelaku kemudian berhasil ditembak mati oleh Densus 88 karena melawan saat digrebek di sebuah kebun milik warga setempat.
Menurut Kapolri, para pelaku adalah jaringan teroris dari kelompok Jamaah Ansharud Dhaulah (JAD). Kelompok ini menargetkan kepolisian sebagaai sasaran teror. (DD)