SUARADEWAN.com – Presiden Jokowi mengadakan kunjungan kerja ke Sulawesi Utara selama 18 hingga 20 Januari 2023.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Presiden Jokowi mengunjungi Pasar Pinasungkulan di Manado dan Pasar Airmadidi di Minahasa Utara untuk mengecek harga-harga komoditas dan memberikan bantuan bagi para pedagang.
Presiden Jokowi juga meresmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Minahasa Utara. Bendungan ini berkapasitas 26 juta meter kubik dengan luas genangan 157 hektare. Bendungan ini akan digunakan sebagai irigasi, pembangkit listrik mikro, dan juga pereduksi banjir. Adapun Manado pernah mengalami banjir besar pada 2014 lalu.
Selain itu Presiden Jokowi meninjau kawasan wisata Pantai Likupang. Pantai Likupang merupakan satu dari lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Indonesia selain Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah dan Yogyakarta, Mandalika di NTB, dan Labuan Bajo di NTT.
Dalam program pembangunan dan pengembangan pariwisata di Likupang, pemerintah membangun infrastruktur berupa bandara dan jalan akses penghubung. Selain itu pemerintah juga sedang membangun jalur laut untuk mempersingkat perjalanan dari kota terdekat ke Likupang.
Presiden Jokowi juga sempat meninjau kapal wisata di Likupang untuk memastikan kebersihan dan fasilitas yang tersedia.
Pada malam harinya, Presiden Jokowi beserta rombongan mengunjungi pusat perbelanjaan mall di Manado. Di mall tersebut Presiden bersantap malam, berkeliling, dan membeli pakaian dengan jenama lokal.
Keesokannya, 20 Januari 2023, Presiden Jokowi meninjau kawasan wisata Pantai Bunaken dan Malalayang.
Kedua kawasan yang berdampingan tersebut merupakan proyek pengembangan yang sedang dikerjakan pemerintah.
Di Bunaken, pemerintah menggantikan rumah-rumah warga menjadi 50 homestay yang dapat dimanfaatkan untuk mencari penghasilan dan dikelola warga langsung. Homestay ini bahkan menjadi pengganti bagi rumah warga yang sudah tua dan rusak.
Dalam menata kawasan tersebut, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti mengatakan menghabiskan biaya hingga 24 miliar rupiah. Biaya tersebut digunakan untuk membangun dermaga, panggung teater budaya, tempat pengolahan sampah, hingga menata kawasan kumuh menjadi bagian yang tak terpisahkan dari wisata Bunaken dan Malalayang.***