JAKARTA, SUARADEWAN.com – Begitulah satu tulisan yang tercantum terang di billboard kosong berdasar putih di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Selasa (16/5/2017).
“Presiden Biadab Khianati Pancasila.”
Entah dengan alasan apa sang penulisnya mencitrakan Presiden seperti itu, yang jelas, ini merupakan satu bentuk ujaran kebencian (hate speech). Sejumlah warga yang melihatnya juga merasa resah karena bernada provokatif dan secara langsung merupakan penghinaan terhadap simbol negara.
Menurut Tuti Endah Pratiwi, salah seorang warga di kawasan ini, ia yakin bahwa ada niatan kuat dan terencana dari si pelaku. Apalagi tulisan itu dicoretkan di bagian paling atas billboard dengan tinggi sekitar 30 meter.
“Yang nulis niat bange, karena billboard-nya sangat tinggi,” ujar Tuti.
Saat melintas dan melihat langsung tulisan itu sekitar pukul 12.00 WIB, sudah ada sejumlah pihak yang berusaha menurunkan billboard tersebut.
“Sekitar 10 petugas pemadam kebakaran dengan mobilnya berusaha menurunkan billboard tersebut,” sambungnya.
Akibat adanya tulisan provokatif yang menuding keras Presiden, lalu lintas di kawasan ini pun mendadak macet total. Hampir semua orang yang melintas di kawasan ini sengaja melambatkan kendaraannya hanya untuk membaca langsung. Ditambah lagi ramainya warga sekitar yang berkerumun. (ms/cn)