Pro Kontra Atlet Berhijab, Atlit Dunia Berhijab ini Tunjukkan Prestasi

Lia Karina Mansur, Indonesia
Rahaf-Khatib
kubra dagil turkey
ruqaya
atlet-hijaban
Nadine Ashraf dan Menna Eltanany
Tashmina
Assmaah Helal
Kulsoom-Abdullah
Waroud
Aya Majdi
Zahra nemati
Hedaya Wahba Malak
Kimia Alizadeh Zenoorin
Kariman Abuljadayel
Sarah Attar
Rahaf Khatib
Kubra Dagil
Shirin Gerami
Ibtihaj Mohammad
Leyla Rajabi
Manal-Rostom
Zahra lari nike
Zahra Lari
15th Asian Games Doha 2006 – Athletics: Women’s 200m
Doaa Elgghobashy
Amaiya Zafar

JAKARTA, SUARADEWAN.com – Merupakan pemandangan yang langka melihat perempuan berhijab ikut berkompetisi pada rangkaian perlombaan olahraga dunia.  Namun, kehadiran wanita menggunakan hijab menjadi warna baru dalam ajang olahraga. Bahkan pengakuan penggunaan hijab di dunia olahraga datang dari produsen alat olahraga Nike yang nanti pada awal tahun 2018 akan meluncurkan ‘Nike Pro Hijab’.

Berdasarkan sejarah, fenomena sulitnya wanita berhijab memperlihatkan kemampuan diri mulai berubah pada tahun 1984. Hal itu terjadi ketika Nawal El Moutawakel menjadi wanita muslim berhijab pertama yang memenangkan medali di Olimpiade Los Angeles. Nawal mengukir sejarah dan membawa negaranya, Maroko mendapatkan medali emas pada cabang olahraga lari rintangan 400 meter.

Baru-baru ini, Atlit tinju remaja muslim Amerika Serikat, Amaiya Zafar, akhirnya mendapat izin untuk mengenakan jilbab saat bertanding. Amaiya akan diizinkan menutup rambut, kaki, dan lengannya sejalan dengan ajaran agamanya pada pertandingan resmi pertamanya di Minneapolis. Asosiasi tinju Amerika Serikat selama ini  mensyaratkan petinju memakai seragam tanpa lengan dan celana pendek. Namun, untuk kasus Amaiya, dia diberikan pengecualian.

Keikutsertaan Amaiya dalam pertandingan di Minneapolis untuk nantinya bergabung Olimpiade 2020 yang diadakan di Tokyo. Namun Amaiya masih harus berjuang untuk mendapat persetujuan organisasi tinju internasional (AIBA).

Meski masih banyak pro dan kontra tentang keikutsertaan atlit putri berhijab bertanding di kejuaraan dunia, para atlet ini berusaha menampilkan yang terbaik,

Berikut kami sampaikan atlit perempuan berhijab dunia yang berprestasi.

1. Doaa El-Gobashy, Mesir

Doaa Elgghobashy, Mesir

Doaa Elghobashy menjadi atlet berhijab yang mencetak sejarah di Olimpiade 2016. Doaa disebut-sebut sebagai atlet voli pantai berhijab pertama yang berkompetisi di Olimpiade. Sosok Doaa saat berlaga bersama tim voli pantai Mesir di Pantai Copacabana, Rio de Janeiro, Brazil memang menarik perhatian. Pada pertandingan melawan tim Jerman itu, dia menjadi satu-satunya wanita berhijab.

Penampilannya tampak kontras dengan tim Jerman yang ketika bertanding mengenakan bikini, seragam yang umumnya dipakai para atlet voli pantai. Sementara wanita kelahiran 8 November 1996 itu mengenakan busana tertutup, celana panjang, baju lengan panjang dan hijab. Doaa mengaku sudah mengenakan hijab sejak 10 tahun terakhir2.

2. Ruqaya Al-Ghasara, Bahrain

Ruqaya Al-Ghasara, Bahrain

Senin, 11 agustus 2008 lalu, tak akan pernah dilupakan Ruqaya Al-Ghasara, sprinter asal Bahrain. Ia mencatatkan namanya sebagai perempuan Muslim berjilbab pertama yang meraih medali emas dalam Olimpiade Beijing 2008.

3. Zahra Lari, UEA

Zahra Lari (UEA)

Atlet cabang olahraga ski dari UEA juga terlihat memukau dalam balutan seragam dengan hijab. Hijab tidak menghalangi dirinya mengekspresikan diri. Bahkan ia merasa bangga dengan keingintahuan rekan dari negara lain dengan hijab yang ia gunakan. Zahra Lari juga menjadi Brand Ambassador untuk ‘Nike Pro Hijab’ oleh perusahaan produsen olahraga Nike.

4. Manal Rostom, Mesir

Manal Rostom, Mesir

Atlet Lari Maraton asal mesir, menjadi model branding dari produsen alat olahraga Nike. Yang pada awal tahun 2018 akan meluncurkan ‘Nike Pro Hijab’

5. Leyla Rejabi, Iran

Leyla Rajabi, Iran

Atlet Iran Leyla Rejabi mencatatkan sejarah saat menjadi pemenang ke dua di cabang atletik putri di Asian Games, Korsel 2014. Ia menjadi wanita dari negara republik Islam pertama yang menorehkan prestasi itu. Sebelumnya Rejabi merebut Medali Emas pada Islamic Solidarity Games, 2013 di Indonesia.

6. Ibtihaj Muhammad, USA

Ibtihaj Mohammad, USA

Atle Cabang Anggar ini pernah memenangkan medali perunggu di Women’s Sabre World Cup yang berlangsung di Athens, Yunani, pada awal 2016 lalu. Di Olimpiade 2016 yang berlangsung di Rio de Janeiro, Brazil, kembali meraih medali perunggu. Dia juga berhasil membuat sejarah karena menjadi hijabers pertama perwakilan AS untuk maju ke kejuaraan olahraga dunia.

7. Shirin Gerami, Iran

Shirin Gerami, Iran

Shirin Gerami menarik perhatian berkat aksinya di Ironman World Champion. Ia diklaim sebagai atlet triathlon yang mengenakan jilbab pertama asal Iran dalam pertandingan olahraga internasional tersebut. Triathlon merupakan olahraga gabungan dengan melakukan tiga jenis olahraga sekaligus, yaitu bersepeda, berenang dan berlari. Shirin pun mampu bertarung sampai finish.

Atlet 26 tahun itu dinobatkan sebagai wanita Iran pertama yang berhasil di Ironman World Champion setelah menyelesaikan renang sepanjang 2,4 mil, 112 mil naik sepeda, dan lari marathon 26,2 mil. Shirin berada di posisi 1.864 dari 2.207 pria dan wanita yang berhasil sampai garis akhir.

8. Kubra Dagli, Turki

Kubra Dagil, Turki

Kubra Dagli, hijabers cantik berdarah Turki yang berhasil meraih medali emas di kejuaraan taekwondo dunia. Wanita berusia 20 tahun itu mendapat pujian dan apresiasi tinggi terutama dari masyarakat Turki. Kubra berhasil mendapatkan medali emas di kejuaraan taekwondo dunia World Championships yang digelar di Lima, Peru.

Kemenangan Kubra sempat menjadi sorotan dunia dan diperbincangkan di media massa. Banyak yang mengatakan bahwa hijab bukan menjadi penghalang Kubra untuk berprestasi di bidangnya. 

Meski demikian ada pula yang tidak suka dengan keberhasilan wanita berkulit putih itu. Kubra tidak terlalu peduli dengan kritikan pedas yang dilontarkan kepadanya karena ia hanya ingin membuktikan bahwa dengan hijab dirinya bisa mengharumkan nama negaranya di ajang internasional.

9. Rahaf Khatib, USA

Rahaf Khatib, USA

Rahaf Khatib merupakan seorang hijabers asal Michigan Amerika yang menarik perhatian setelah tampil di sampul majalah Women’s Running edisi Oktober 2016. Atlet lari marathon itu merupakan wanita berhijab pertama yang menjadi model majalah kebugaran tersebut.

Warga Amerika Serikat yang migrasi dari Syria tersebut mengaku mulai suka berlari karena bosan nge-gym pada 2012. Sejak itu, Rahaf juga senang berpartisipasi dalam marathon dan sudah mengikutinya sebanyak enam kali

Menjadi hijabi pertama yang tampil di sampul majalah fitness tentu adalah sebuah kebanggaan bagi Rahaf. Apalagi dirinya bukanlah seorang model, selebriti, atau orang terkenal namun ibu rumah tangga.

10. Sarah Attar, Saudi Arabia

Sarah Attar, Saudi Arabia

mencetak sejarah dengan menjadi hijabers pertama asal Arab Saudi yang bersaing di Olimpiade 2012 ketika Saudi Olympic Committee mencabut larangan wanita terjun ke pertandingan olahraga.

Di 2016, Attar kembali dipercaya mewakili Arab Saudi. Ia memiliki misi ingin menginspirasi perempuan Arab lainnya agar terjun ke dunia olahraga. Attar mengaku bangga bisa kembali dipercaya mewakili Arab Saudi di Olimpiade. Meski tidak menang di Olimpiade 2016 namun Attar tetap mengaku senang karena bisa bertemu dengan atlet lain dari berbagai negara.

  • Amaiya Zafar, USA. Diperbolehkan menggunakan Hijab oleh Asosiasi Tinju AS

11. Kariman Abuljadayel, Saudi Arabia

Kariman Abuljadayel, Saudi Arabia

Kariman merupakan atlet sprint atau pelari jarak pendek yang mengenakan jilbab selama pertandingan di Olimpiade 2016. Ketika bertanding di Olimpiade 2016, perwakilan dari Arab Saudi itu memang tidak berhasil membawa pulang medali. Ia harus puas hanya sampai peringkat 23 dengan hasil akhir 14,6 detik. Namun wanita 22 tahun ini menjadi sorotan dan menuai banyak pujian dari netizen karena aksinya dalam pertandingan olahraga dunia tersebut. Banyak pengguna sosial yang memberikan pujian serta dukungan mereka kepada Kariman. 

12. Lia Karina Mansur, Indonesia

Lia Karina Mansur, Indonesia

Lia Karina Mansur merupakan salah satu atlet taekwondo berhijab yang tak hanya berparas manis tapi juga bisa membanggakan Indonesia. Namanya populer berkat prestasi-prestasinya di cabang olahraga asal Korea tersebut. 

Lia Karina juga pernah meraih medali perak dari kelas 57 kg putri SEA Games XXVI. Ia juga berhasil masuk peringkat dua dalam pertandingan taekwondo di Jeonju Open International Taekwondo Championships.

Tidak hanya itu, ia pun pernah berlaga dalam beberapa pertandingan internasional lainnya seperti Olympic Game Qualification, World Championship, hingga Bali Open International Taekwondo Tournament 2015. Prestasinya juga menonjol dalam tingkat nasional seperti menjuarai PON XIX Jawa Barat kelas under 57 kg putri.

13. Kimia Alizadeh Zenoorin, Iran

Kimia Alizadeh Zenoorin (Iran)

Kimia berhasil meraih medali perunggu di Olimpiade 2016 cabang olahraga taekwondo kelas 57 kg. Wanita 18 tahun ini pun disebut-sebut sebagai wanita berhijab pertama asal Iran yang meraih medali di kejuaraan dunia tersebut.

Selain itu, Kimia pernah menyabet medali emas untuk kelas 63 kg putri di Nanjing 2014 Youth Olympic Games. Dalam bertanding, Kimia selalu mengenakan jilbab yang menutup leher

14. Hedaya Wahba Malak, Mesir

Hedaya Malak (Mesir)

Hedaya sukses mendapatkan medali perunggu di Olimpiade 2016. Ia juga meraih medali yang sama pada Olimpiade 2012. Meraih medali emas serta silver di pertandingan taekwondo African Games pada 2011 dan 2015. Ia pun pernah mendapatkan emas di Kejuaraan Military World Games 2015. Tak hanya itu, Hedaya juga merebut sejumlah medali dalam ajang Mediterranean Games, World Taekwondo Grand Prix, hingga African Championships.

15. Zahra Nemati, Iran

Zahra Nemati,(Iran)

Zahra Nemati atlet taekwondo berhijab asal Iran yang tak pernah mengalami sikap diskriminasi karena mengenakan jilbab. Ia pemegang sabuk hitam dan beberapa kali menjuarai kejuaraan taekwondo nasional. 

Sayangnya setelah insiden gempa bumi dan mengalami kelumpuhan, ia berhenti menjadi atlet taekwondo kemudian berputar arah ke cabang olahraga panahan. Kini wanita 31 tahun itu lebih dikenal sebagai atlet panahan yang sudah menuai beragam prestasi di pertandingan olahraga dunia sejak 2006 lalu

16. Aya Majdi (Qatar)

Aya Majdi, Qatar

Aya Majdi begitu membanggakan bukan hanya karena kampuannya saat bertanding tenis meja, tapi karena ia selalu menggunakan hijabnya di setiap pertandingan. salah satu yang tak mungkin ia lupakan selama hidupnya adalah saat ia berhasil membawa pulang tiga medali emas di ajang 4th Gulf Women’s Table Tennis Championships 2009.

17. Woroud Sawalha (Palestina)

Waroud Sawalha, Palestina

Meski tak berhasil meraih medali, wanita muslimah nan cantik ini tampil menyita perhatian di lintasan atletik pesta olah raga dunia Olimpiade London 2012. Gadis berusia 20 tahun ini terjun dalam nomor 800 meter putri mengenakan hijab, dengan kuku-kuku jari tangan yang dicat dengan warna bendera negerinya, Palestina.

18. Kulsoom Abdullah (USA)

Kulsoom Abdullah, USA

Atlet angkat besi dari Amerika Serikat. Berkat kegigihannya dan prestasinya di bidang angkat besi. Ia akhirnya berhasil menjadi atlet angkat besi wanita Amerika Serikat.

Beberapa pihak pun telah mendukung keputusan Kulsoom untuk mengenakan jilbab saat bertanding. Di samping itu Kulsoom adalah wanita dengan pendidikan tinggi. Dia bergelar PhD untuk teknik komputer dari Universitas Georgia.

19. Assmaah Helal (Australia)

Assmaah Helal, Australia

Wanita berkebangsaan Australia ini adalah pemain sepak bola. Ia merupakan salah satu pesepakbola wanita yang mengenakan jilbab di saat bertanding. Berkat kemampuannya, Helal kini masuk dalam Timnas sepak bola wanita Australia.

20. Tahmina Kohistani (Afghanistan)

Tashmina, Afghanistan

Atlet wanita asal Afghanistan, Tahmina Kohistani, merupakan seorang pelari wanita di ajang Olimpiade 2012. Ia tergabung dalam nomor 100 meter dan 200 meter. Meski olahraga identik dengan cuaca panas dan tampil berkeringat, Kohistani tetap tidak mau melepaskan hijabnya. Ia bahkan menjadi pusat perhatian saat mengenakan hijabnya.

21. Nadine Ashraf dan Menna Eltanany (Mesir)

Nadine Ashraf/Menna Eltanary (Mesir)

Nadine Ashraf dan Menna Eltanany banyak menyita perhatian penonton pertandingan bulutangkis Total BWF World Championship 2015 yang dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta lantaran menjadi atlet yang menggunakan hijab saat bertanding. (IKK)

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x90