SUARADEWAN.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara kini dalam bidikan Amerika Serikat untuk menalin kerja sama perdagangan karbon atau disebut carbon trade dan biodiversity credit.
Laconic Infrastructur Partners Inc, perusahaan asal Amerika, memberikan penawaran tersebut kepada pemerintah provinsi.
Bak gayung bersambut, respon Gubernur Kalimantan Utara menyambut baik penawaran kerja sama tersebut.
“Saya bersama SVP-Business Development Laconic, Mike Weeks mengupayakan bagaimana meningkatkan pendapatan daerah melalui carbon trade,” tutur Gubernur Kalimantan Utara, Zainal A Paliwang dalam sebuah laporan tertulis (12/2/2023).
Kerja sama antara Provinsi Kaltara dengan Laconic tersebut rencananya akan berada dalam sebuah platform “Kecerdasan Lingkungan Monetisasi Sumber Daya Alam dan Ekokultur Regeneratif”.
Dalam platform tersebut, Laconic Infrastructure akan mengadakan pengumpulan data, analisa, dan teknologi geospasial. Hasil dari kegiatan tersebut bertujuan memberikan data dan wawasan untuk membantu pemerintah dan lembaga lainnya menghasilkan kebijakan yang tepat. Tentu dengan pertimbangan mengenai ekologi strategis, ekonomi,dan meminimalkan resiko cemaran pada bumi.
SVP-Business Devlopment Laconic, Mike Weeks, mengatakan pihaknya telah mencoba mendata prediksi monetisasi potensi alam Kalimantan Utara dalam perdagangan karbon.
Data yang dikumpulkan Mike Weeks tersebut meliputi antara lain rumput laut, hutan bakau, lahan gambut, dan hutan alam. Mike Weeks memprediksi pendapatan Kaltara dalam perdagangan karbon dapat menghasilkan setidaknya US$200 juta per tahun.
Pihak Mike Weeks juga disebut telah melakukan percobaan penyemprotan mikroba pada hutan bakau untuk mempercepat pertumbuhan tanaman hanya dalam sehari dan memperbesar serapan karbonnya.
Gubernur Kaltara menambahkan, hasil dari perdagangan karbon akan digunakan pemerintah untuk membangun jalan, sekolah, dan sarana prasarana umum lainnya. ***
