SAMARINDA, SUARADEWAN.com – Ratusan massa dari Gerakan Pemuda Ansor dan Banser NU Kalimantan Timur, mengelar aksi massa pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di kawasan simpang 4 mal Lembuswana, Samarinda, pada Minggu (23/4/17).
Dalam orasinya, massa aksi meminta Gubernur Kaltim mengevaluasi yayasan Islamic Center Samarinda, yang kerap melakukan pembiaran terhadap aktivitas HTI di lingkungan Islamic Center.
Mereka menilai kehadiran HTI sudah mengancam eksistensi bangsa Indonesi karena berniat mengubah Ideologi Pancasila dengan mengusung gagasan Khilafah.
Bagi GP Ansor dan Banser, menjaga NKRI dengan 4 pilar bangsa adalah Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI adalah harga mati. Oleh karena itu, membubarkan HTI adalah upaya untuk mempertahankan 4 pilar kebangsaan tersebut.
“Kami menuntut pembubaran HTI di seluruh Indonesia. Baik sebagai organisasi paham, maupun pola tindakan,” seru Koordinasi Aksi Bela NKRI GP Ansor-Banser Kalimantan Timur, Murjani.
Apalagi, sebut massa aksi lagi, beberapa negara seperti Malaysia, Yordania dan Mesir, sudah sudah membubarkan HTI. Sehingga, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak membubarkan HTI.
“Tidak ada alasan. Kita minta Gubernur Kaltim segera bersikap, menolak keberadaan HTI,” tegasnya. (DD)