Rekonsiliasi GNPF MUI dengan Pemerintah, Yusril Siap jadi “Wasitnya”

JAKARTA, SUARADEWAN.com – Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mengajukan forum rekonsiliasi antara Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) dan pemerintah. Rekonsiliasi ini merupakan upaya untuk mengakhiri berbagai polemik yang muncul belakangan ini.

Rizieq yang saat ini berada di Arab Saudi menunjuk Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra sebagai mediataor antara kedua belah pihak. Yusril pun mengaku memenuhi tawaran Rizieq tersebut. Yusril menyatakan siap menjadi penengah dan mengaku sudah merumuskan formulasi rekonsiliasinya.

Ia mengatakan memiliki hubungan yang cukup baik antara kedua belah pihak sehingga menurutnya rekonsialiasi ini akan berjalan dengan baik.

“Anda kan tahu, posisi saya berada di tengah, Insyaallah hubungan pribadi saya dengan para ulama/muballigh dan tokoh-tokoh aktivis, begitu juga hubungan saya dengan tokoh-tokoh kunci baik di pemerintahan maupun di badan legislatif dan yudikatif sangatlah baik,” ujarnya Yusril dalam keterangannya tertulisnya, Minggu (18/6/17).

Yusril menjelaskan, formula rekonsiliasi yang sudah dipikirkannya memuat dua hal penting. Pertama, kedua belah pihak berkewajiban menjaga harkat dan martabat.

“Tak boleh ada pihak yang merasa berada di atas angin dan pihak lain terusik harkat dan martabatnya,” imbuhnya.

Kedua, rekonsiliasi didasarkan pada semangat persaudaraan. Yusril berkeyakinan kedua belah pihak beriktikad baik bagi kemajuan bangsa bangsa dan negara.

Meski kerap berbeda pendapat, ia menilai hal ini adalah hal wajar dalam kehidupan demokrasi. Melalui forum ini, Yusril berharap akan memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa. (dd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x90