JAKARTA, SUARADEWAN.com – Rendahnya tingkat literasi ternyata berdampak pada meningkatnya kepercayaan terhadap berita hoax atau palsu yang beredar di Internet. Sedangkan tingkat literasi yang tinggi, kepercayaan terhadap internet akan rendah.
Kesimpulan ini mengacu pada hasil penelitian yang dilakukan di Swiss, seperti yang diungkapkan oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika pada Kementerian Komunikasi dan Informatika, Samuel Abrijani Pangerapan.
Samuel mengatakan, dari hasil penelitian tersebut, Indonesia salah satu negara yang tingkat kepercayaan terhadap berita atau informasi di internet cukup tinggi yang mencapai 65 persen.
Ia menilai fakta ini patut diwaspadai terutama untuk masyarakat Indonesia pengguna media sosial (medsos) , sebab media sosial seperti Facebook, dan media daring lainnya merupakan sarana yang paling banyak digunakan dalam menyebarkan hoax atau berita fiktif.
“Kalau kenyataannya seperti ini ‘kan berarti kita harus waspada, karena di internet siapapun bisa mengaku-ngaku menjadi siapa atau apa pun,” ujarnya, Senin 91/5/17).
Guna mengantisipasi penyebaran hoax yang begitu marak akhir-akhir ini, dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dengan tidak ikut menyebarkan berita atau informasi yang provokatif yang tidak memiliki sumber rujukan yang bisa dipertanggungjawabkan validitasnya..
“Kalau ada info yang menyinggung perasaan atau berisi propaganda sebaiknya tidak usah dibagikan, karena ada hukumannya dalam UU ITE,” pesannya. (DD)
COMMENTS