SUARADEWAN.com – Laporan Hindenburg mengungkapkan permainan kotor perusahaan India, Adani Group. Hindenburg menunjukkan Adani Group telah melakukan manipulasi saham sebagai bagian dari tindak pencucian uang.
Laporan yang dirilis awal Februari 2023 di Amerika Serikat tersebut juga menunjukkan korupsi dan penggelapan pajak yang harus dibayarkan pada pemerintah.
Hindenburg mengatakan tindakan curang Adani Group tersebutlah yang selama ini memperkaya pemilik grup dan mempertinggi nilai saham mereka.
Hasil dari beredarnya laporan tersebut, saham Adani Group anjlok dan mereka kehilangan setengah dari nilai keseluruhan perusahaan.
Bahkan The Wall Street Journal, surat kabar harian Amerika mengungkapkan kepemilikan jasa keuangan Opal yang merupakan pemegang saham utama Adani Power merupakan kerabat Adani sendiri. Padahal dalam laporan keuangan Adani Power, menyebutkan bahwa Opal tidak memiliki kaitan kekeluargaan dengan Adani.
Adani Power adalah salah satu perusahaan Adani Group yang bergerak pada perusahaan lepas pantai yang menyediakan energi berbasis panas matahari.
Adani Group sebagai konglomerat terbesar di India dan Asia disebut mempunyai banyak perusahaan, di antaranya bergerak dalam pertambangan, pelabuhan, dan pembangki listrik.
Laporan yang dirilis Hindenburg sebanyak 104 halaman tersebut kemudian mendapat sanggahan dari Adani Group dalam 413 halaman pleidoi.
Adani Group mengatakan bahwa laporan Hindenburg merupakan trik untuk menjatuhkan India dalam sebuah strategi, serta menyerang integritas, kemerdekaan, dan kualitas institusi India.***