JAKARTA, SUARADEWAN.com – Politisasi agama sepertinya kembali menjadi tema perbincangan yang hangat di tengah masyarakat, khususnya di DKI Jakarta. Pasalnya, beberapa waktu lalu seorang perempuan yang bernama Evangelist (Ev) Rita Tiara Panggabean, yang mengenalkan dirinya sebagai pendeta menuturkan, bahwa dirinya dan pendeta lain bersama jamaat nasrani se-DKI akan memberikan dukungan politik untuk pasangan calon Anies-Sandi.
Deklarasi dukungan politik untuk pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta rival Ahok-Djarot itu akan disampaikan pada 11 April nanti, di gedung ruang sebaguna di belakang Hotel Century, Jakarta.
Dalam acara deklarasi ini, selain akan dihadiri oleh pasangan calon kepala daerah yang didukung, yakni Anies-Sandi, kabarnya juga akan dihadiri oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto,.
“Kita akan mengadakan deklarasi tanggal 11 April, di gedung ruang serbaguna belakang hotel century,” kata Rita beberapa waktu lalu di Jakarta.
“Deklarasi para hamba-hamba Tuhan bersama Ketum Gerindra Pak Prabowo dan Anies-Sandi, dukungan dari para kaum nasrani, se-DKI, pendeta dan jemaat,” imbuhnya.
Wakil Ketua Barisan Anak Surga (BAS) ministri DKI Jakarta ini menjelaskan, alasan pihaknya mendeklarasikan dukungan pada pasangan calon ini adalah, karena mereka dinilai sebagai orang yang memiliki karakter penuh kasih, lemah lembut, dan baik hati. Sehingga sangat cocok dijadikan sebagai teladan dan pemimpin.
“Ada karakter kasih di sana (Anies-Sandi), sifat hati yang terlihat tutur katanya. Saya melihat figur dan sebagai pemimpin dia adalah seorang teladan,” tukas Rita.
Dia mencontohnya pernyataan Anies mengenai mayoritas dan minoritas. Menurut Anies, kata Rita, yang ada itu bukan minoritas Kristiani, Budha. Melainkan golongan Muslim, golongan Kristen.
“Karena kalau minoritas enggak punya hak enggak punya suara, tetapi bicara golongan, kita mempunyai kesetaraan hak,” imbuhnya.
Karena terpukau dengan retorika Anies Baswedan itu, Rita kemudian memutuskan untuk mendukung mantan rektor Universitas Paramadina itu menjadi Gubernur DKI Jakarta 2017-2022.
“Kalau ada orang yang mau berjuang untuk hak-hak nasrani, walaupun dia bukan dari agama kami, kebetulan beliau muslim, kenapa tidak kita dukung,” ujarnya. (ZA)