JAKARTA, SUARADEWAN.com – Awal bulan April, Indonesia kedatangan tamu Da’i kondang asal India bernama Zakir Abdul Karim Naik, akrab disapa Dr. Zakir Naik.
Sebagai da’i yang ahli dalam perbandingan agama, Zakir Naik dikenal sebagai tokoh agama yang berani berdebat argumen tentang ajaran-ajaran agama (apa pun). Hal ini diketahui masyarakat secara internasional melalui videonya yang banyak diunggah di youtube.
Bahkan, keahliannya dalam berdakwah dibuktikan dengan kisaran ratusan orang yang telah ia masukkan ke dalam agama Islam.
Kedatangannya di Indonesia dijadwalkan akan melakukan dakwah di lima kota yang dipromotori oleh perkumpulan Zakir Naik Visit Indonesia sebagai panitia pusat. Kota pertama yang menjadi lokasi ceramah akbarnya bertempat di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, yang dilaksanakan pada Minggu (2/4/2017) lalu.
Hari berikutnya, Senin (3/4/2017), ia kembali dijadwalkan berceramah di Auditorium Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang dimulai pagi hari. Dan lokasi ketiga akan digelar di Universitas Darussalam (Unida) Gontor Ponorogo, tepat tanggal 4 April 2017 yang semula diagendakan pada tanggal 5 April.
Selanjutnya, ceramah Zakir Naik akan dilangsungkan di Stadion Patriot Kota Bekasi, pada Sabtu, (8/4/2017). Acara dijadwalkan akan dimulai pada pukul 19.00 WIB dan diperkirakan berakhir tengah malam.
Safari terakhir akan dilaksanakan di Kota Makassar, bertempat di Auditorium Universitas Hasanuddin. Acara akan dilaksanakan pada hari Senin, (10/4/2017).
Acara safari dakwah tersebut terbuka untuk ikhwan, akhwat, muslim, non muslim, akademisi, pelajar/mahasiswa dan publik umum. Namun, selain di lima kota tersebut, panitia juga akan mengagendakan ceramah khusus yang akan diisi istri dan putri Zakir Naik yang juga pakar dalam perbandingan agama.
Agenda khusus tersebut telah dilaksanakan di Masjid Darussalam Kota Wisata Cibubur pada Jumat (31/3/2017) lalu. Tetapi tidak terbuka secara umum, karena alasan kapasitas ruangan.
Zakir Naik di Bandung
Saat berceramah di Bandung, Zakir Naik mengatakan maksud kedatangannya di Indonesia, yakni untuk menyampaikan pesan kedamaian.